Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bersama dengan para peserta upacara di Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di lingkungan kemenparekraf. (Foto: Kemenparekraf RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenparekraf RI, Suasana Upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Jakarta telah dilangsungkan dengan penuh khidmat serta meriah. Kemeriahan ini terlihat dari ragam busana nusantara yang dikenakan oleh para peserta upacara. Termasuk Menparekraf/Kabaparekraf, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dan Wamenparekraf/Wakabaparekraf Angela Tanoesoedibjo beserta para pejabat eselon I dan II yang hadir.Menparekraf Sandiaga tampak mengenakan Jas Tutu’ khas Bugis berwarna putih keabu-abuan lengkap dengan Lippa Sabbe (sarung sutra) dan Songkok Recca khas Bugis-Makassar. Sementara, Wamenparekraf Angela terlihat mengenakan gaun dengan aksen ulos kontemporer khas Sumatra Utara.
Baju yang dikenakan para pejabat dan peserta upacara pun beraneka ragam. Mulai dari busana khas berbagai daerah di Indonesia seperti baju perang Minahasa, pakaian adat Rote, pakaian adat Madura, dan masih banyak lagi. Di balik meriahnya ragam busana para peserta upacara, suasana khidmat ini sangat terasa ketika prosesi upacara dilaksanakan. Mulai dari rangkaian pembacaan Pancasila, pembukaan Undang-undang Dasar 1945, hingga prosesi mengheningkan cipta dan pengibaran bendera. Usai prosesi pengibaran bendera, acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan dan penganugerahan tanda kehormatan Bintang Satya Lencana Kepariwisataan terhadap tiga tokoh yang memiliki prestasi yang luar biasa dan berperan penting dalam meningkatkan pembangunan kepeloporan dan pengabdian di bidang kepariwisataan.
Ketiganya adalah Sugeng Handoko, I Gusti bagus Yudhara, dan almarhum Bagus Soedana. Sugeng Handoko adalah pengelola Desa Wisata Nglanggeran, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, yang dinilai berjasa besar dalam bidang pariwisata sebagai pelopor dan penggerak perubahan mindset “Satu Pemuda Satu Perubahan dalam rumah tangga” di Desa Wisata Nglanggeran yang berdampak nyata dalam kesejahteraan warga. Selanjutnya I Gusti Bagus Yudhara, Dirut PT. Puri Astina Putra Tours and Travel di Kota Denpasar, Bali yang dinilai berjasa dalam bidang pariwisata dengan mendirikan usaha tour and travel agent resmi pertama di Bali sejak tahun 1978 yang memberikan kemudahan pilihan bagi wisatawan menuju destinasi wisata. Tanda kehormatan selanjutnya diberikan kepada Alm. Bagus Soedana yang merupakan pendiri PT. Baruna Water Sport, Denpasar, Bali. Mendiang Bagus dinilai berjasa besar dalam bidang pariwisata sebagai pelopor dan pengembangan usaha wisata tirta/selam pertama di Bali sehingga meningkatkan popularitas wisata tirta dan menambah keragaman pariwisata Bali. Selain menganugerahkan Bintang Satya Lencana Kepariwisataan, Menparekraf Sandiaga didampingi Wamenparekraf Angela dan Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf Ni Wayan Giri Adnyani juga menganugerahkan dan menyalami penerima penghargaan Tanda Jasa Satyalancana Karya Satya para pegawai Kemenparekraf/Baparekraf dengan masa bakti 10, 20, dan 30 tahun serta para ASN teladan dan berprestasi.
“Mari kita lanjutkan pembangunan ini dan terus percepat dan percepat untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Menparekrat Sandiaga dalam sambutannya, Kamis (17/8/2023). Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf Sandiaga juga mengajak peserta upacara untuk ikut serta memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan mengedepankan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Sehingga masyarakat parekraf dapat berperan aktif dalam upaya membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan medali bagi pemenang lomba cabang olahraga yang telah dilaksanakan pada Rabu (16/8/2023), penilaian lomba busana daerah dan kostum pahlawan nasional dan pertunjukan marching band. Suasana semakin meriah ketika para pemenang lomba busana daerah dan kostum pahlawan nasional diumumkan. Lomba busana daerah ini dimenangkan oleh Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan yang memilih pakaian khas Jawa Timur, disusul oleh Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) dengan pakaian adat Betawi di peringkat kedua, dan Deputi Bidang Pemasaran yang mengenakan baju perang Minahasa di peringkat ketiga.
Baca Juga: Menparekraf Dukung Penerapan WFH Cegah Peningkatan Polusi Udara Jakarta
Sementara, untuk lomba kostum pahlawan nasional dimenangkan oleh perwakilan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur yang menggunakan kostum Jenderal Besar Soedirman, peringkat kedua diraih perwakilan Deputi Bidang Pemasaran dengan kostum Pangeran Diponegoro, dan peringkat ketiga diperoleh perwakilan Inspektorat Utama yang mengenakan kostum Martha Christina Tiahahu. Kemeriahan ini semakin terasa ketika perlombaan rakyat khas perayaan Kemerdekaan Indonesia dimulai. Adapun perlombaan tersebut di antaranya lomba memasukkan paku ke dalam botol, lomba minum teh menggunakan dot bayi, dan lomba makan pisang dengan mata tertutup.***