Kediri, serayunusantara.com – Rumuskan strategi kendalikan laju inflasi di Kota Kediri, Pemkot Kediri melalui Bagian Perekonomian menggelar rapat koordinasi yang membahas Kerangka Logis Tematik RB khususnya Pengendalian Inflasi Daerah, Jumat (18/8/2023).
Rapat tersebut dipimpin oleh Tetuko Erwin Soekarno, Kepala Bagian Perekonomian Kota Kediri dan diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari OPD Pemkot Kediri yang tergabung ke dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri serta Perwakilan KPw BI Kediri.
Dalam paparannya, Tetuko menjelaskan terdapat lima tema dalam Kerangka Kerja Logis Tematik RB yang sekaligus menjadi prioritas Presiden RI, antara lain: kemiskinan, investasi, stunting, inflasi, dan Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
“Kami di Bagian Perekonomian saat ini menjadi koordinator penyusunan Tematik RB yang fokus pada pengendalian Inflasi,” kata Tetuko.
Ia mengutarakan, sebelum menyusun Tematik RB ini, tim SAKIP RB Kota terlebih dahulu merampungkan penyusunan RB general dan kerangka untuk Tematik RB hari ini. “Kita menghadirkan OPD yang terlibat dalam pengendalian inflasi untuk menyusun kerangka kerja logis hari ini,” imbuhnya.
Dalam menyusun kerangka logis ini, seluruh peserta yang berperan dalam pengendalian inflasi terlebih dahulu menganalisis ultimate outcome dari pengendalian inflasi kemudian diturunkan ke intermediate outcome hingga actiity yang menopangnya.
Berdasarkan hasil rapat kerangka logis, ultimate outcome yang disepakati adalah inflasi yang terkendali secara year on year (yoy) Kota Kediri, dimana sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 101/PMK.010/2021 yakni sasaran inflasi IHK ditetapkan sebagai berikut: 3,0% untuk tahun 2022 dan 2023; 2,5% untuk tahun 2024, dengan deviasi sebesar 1,0%.
“Kita tetapkan target yang dicapai Pemkot Kediri yakni 3+/-1 % dalam setahun. Tapi kita berharap bisa kembali seperti di tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19 yang mana inflasi kita terkendali kurang dari 2%. Jadi kita berharap range inflasi kita antara 2 sampai 3 % tiap tahun,” terangnya.
Dirinya juga mengemukakan langkah-langkah dan strategi yang ditempuh Pemkot Kediri dalam mencapai target range inflasi tersebut yakni dengan mewujudkan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, meningkatkan kualitas alur distribusi pangan yang lancar, serta mewujudkan komunikasi yang efektif.
“Jadi kalau pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri tinggi sedangkan inflasi terkendali di angka 3 % per tahunnya maka masyarakat bisa mendapatkan manfaat dari margin pertumbuhan ekonomi yang bisa dinikmati,” ujar Tetuko.
Ia berharap agar Tim Sakip dan RB Pemkot Kediri dapat menjalankan fungsi dan tugasnya sesuai bidang masing-masing sehingga tidak ada tumpang tindih dalam menjalankan tugas. “Tim Sakip dan RB berharap dengan kerangka RB yang sudah disistematisasikan nanti setiap orang tahu apa yang harus dilakukan dan target kinerjanya menjadi jelas,” tandasnya. ***