Jakarta, serayunusantara.com – Anggota Komisi II DPR RI A. A. Bagus Adhi Mahendra Putra mengusulkan agar ada peningkatan dana desa minimal 20 persen. Dengan adanya peningkatan dan percepatan pembangunan di desa, maka pertumbuhan ekonomi akan lebih cepat terjadi. Terlebih lagi dari bantuan dana desa bisa membangun dan menghidupkan pundi-pundi ekonomi di desa.
“Kita ingin membangun nusantara dari daerah. Bagaimana menggerakan pundi-pundi ekonomi di desa. Pertumbuhan sumber ekonomi di desa, di BUMDesa umpamanya. Yang terpenting adalah bagaimana di desa itu diberikan pemahaman membangun peta ekonomi desa. Berapa kebutuhan pangan di situ, berapa output penghasilan pangan di situ. dia surplus atau minus,” papar Gus Adhi saat diwawancarai Parlementaria, di Komplek Parlemen, Jakarta, Jumat (25/8/2023).
Baca Juga: Komisi IV DPR RI Akan Bentuk Tim Panja Atasi Polusi Udara
Berkembangnya perekonomian desa sangat dipengaruhi oleh perkembangan lembaga sosial dan ekonomi desa. Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) adalah salah satu lembaga ekonomi desa yang pada kenyataannya juga menjalankan fungsi kelembagaan sosial karena perencanaan dan pengembangannya harus dilaksanakan secara partisipatif.
“Contohnya bagaimana dana desa membangun di sektor pertanian, implementasi dan outputnya harus jelas yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat, semangatnya harus ada di situ. Contoh membangun jalan usaha tani, berarti mempercepat masyarakat dalam membawa pupuk, mempercepat masyarakat untuk membawa hasil panennya, berarti percepatan terjadi di situ,” jelas Gus Adhi.
Politisi dari Fraksi Partai Golkar ini pun menegaskan, pemerintah baik pusat dan daerah perlu hadir memberikan evaluasi kepada pemerintah desa, terkait dana desa yang diberikan. Apa yang sudah dihasilkan dari dana desa itu kalau dia mencapai target berikan dia penghargaan, ini akan merangsang kinerja kepala desa.
“Ini penting sekali kita berikan penilaian sebagai fungsi kontrol juga dari anggaran yang kita berikan kepada desa. Sejauh mana peningkatan kesejahteraan yang bisa dicapai,” ujar Gus Adhi. ***