Kementerian Sosial melalui Sentra Terpadu “Pangudi Luhur” (STPL) di Bekasi mempersiapkan para penghuni rumah susun (rusun) untuk bisa hidup mandiri. (Foto: Kemensos RI)
Bekasi, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemensos RI, Kementerian Sosial melalui Sentra Terpadu “Pangudi Luhur” (STPL) di Bekasi mempersiapkan para penghuni rumah susun (rusun) untuk bisa hidup mandiri. Rusun merupakan salah satu terobosan Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagai bukti kehadiran negara meningkatkan taraf hidup bagi warga miskin dan rentan.
Di sini, Penerima Manfaat (PM) tidak hanya mendapat hunian layak, namun juga berbagai intervensi yang akan meningkatkan kemandirian ekonomi. Berbagai upaya dilakukan dengan mengajarkan kepada mereka untuk menguasai berbagai keterampilan usaha, seperti pertanian, menjahit, perikanan dan perdagangan.
Penguatan keterampilan dirasakan sangat membantu PM. Salah satu penghuni rusun STPL di Bekasi, Amung menyatakan sangat bermanfaat buat dirinya. Pria 43 tahun ini menghuni salah satu kamar di lantai 5 bersama istri dan 3 orang anak.
Sebelum menempati rusun STPL, Amung tinggal di bedeng kontrakan bantaran Kali Karang Satria Bekasi. Mata pencahariannya kala itu sebagai pemulung. Ia berl dari kampung ke kampung mengumpulkan barang bekas. Dengan penghasilan tidak menentu, biaya kontrakan Rp200 ribu/bulan, dirasakan cukup berat baginya. Belum lagi, kebutuhan hidup lainnya.
Pembinaan di rusun STPL, membuat Amung lebih terarah dan mendapatkan keterampilan baru. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, petugas mengarahkannya untuk bertani dengan menanam sayuran.
“Setelah beberapa lama tinggal di rusun STPL, saya ditawarkan untuk mengolah tanah di sekitar rumah susun,” kata Amung sembari memanen kangkung.
Selama mendapat bimbingan, Amung menggarap tanaman kangkung, sawi dan bayam. Ketiga tanamam sayur tersebut ditanam dengan jarak tanam setiap minggu. Hal ini dimaksudkan agar bisa panen dan mendapatkan penghasilan pada setiap minggunya.
“Rata-rata hasil panen setiap minggu bisa mendapat Rp400 ribu, kadang bisa mencapai Rp500 ribu,” katanya
Ia berharap selama tinggal di rusun dengan penghasilan bertani, hidupnya jadi lebih sejahtera sehingga suatu saat, ia bisa keluar dari rusun dan hidup mandiri.
Seperti diketahui, Mensos telah meresmikan rusun STPL pada awal 2023. Rusun STPL ini memiliki 5 lantai dengan kapasitas 93 kamar hunian. Setiap unit juga terdapat kamar tidur yang telah dilengkapi kasur susun dan lemari.
Selain itu, terdapat dapur yang telah dilengkapi kompor, tabung gas, dan perlengkapan kebersihan. Di dalam unit, juga terdapat kamar mandi yang dilengkapi toilet duduk dan shower.
PM yang tinggal di rusun akan mendapatkan pelatihan agar setelah keluar dari rusun dapat hidup lebih layak.***