Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukkan Dan Konservasi Energi Yudo Dwinanda Priaadi sesaat sebelum meluncurkan Pengembangan Ekosistem KBLBB hari ini di Jakarta, Kamis (14/9). (Foto: Kementerian ESDM RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kementerian ESDM RI, Program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) telah diamanatkan dalam Perpres Nomor 55 Tahun 2019 dimana salah satunya diselenggarakan melalui percepatan pengembangan industri KBLBB dalam negeri dan penyediaan infrastruktur pengisian listrik untuk KBLBB.Penerapan kendaraan listrik di sektor transportasi merupakan salah satu upaya nyata yang dilakukan pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca serta mencapai tujuan tersebut.
“Percepatan pengembangan industri KBLBB dilakukan melalui kegiatan industri KBLBB dan industri komponen KBLBB. Sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia atau kurang lebih 30 persen dari cadangan di dunia, Indonesia memiliki peluang besar sebagai produsen EV baterai dan lithium baterai,” kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukkan Dan Konservasi Energi Yudo Dwinanda Priaadi sesaat sebelum meluncurkan Pengembangan Ekosistem KBLBB hari ini di Jakarta, Kamis (14/9).
Sejalan dengan hal tersebut Pemerintah telah merancang suatu strategi besar yaitu menciptakan ekosistem kendaraan listrik dan baterai kendaraan listrik,lanjut Yudo.
Yudo berharap melalui pengembangan ekosistem ini akan mendorong masukknya investor kendaraan listrik. “Saya berharap pengembangan ekositem KBLBB ini akan mendorong masuknya investasi perusahaan dan industri manufaktur kendaraan listrik. Hal ini juga dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk mencapai target Indonesia menjadi negara maju tahun 2045,” harap Yudo.
Baca Juga: Sekjen ESDM Tegaskan Listrik IKN Harus Efisien dan Bersih
Harapan masuknya investor melalui pengembangan ekositem KBLBB diamini Kepala Balai Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE) Senda Hurmuzan Kanam.
“Setelah persiapan panjang selama setahun lebih, kerjasama BBSP dan TDL Global telah berhasil memproduksi Baterai sepeda motor listrik jenis LiNMC dengan spesifikasi 72V20Ah, 72V30Ah yang kita luncurkan hari ini,” ujar Senda.
Bahkan lanjut Senda, TDL Global berjanji akan melakukan suplai baterai sebanyak 20.000 unit ditahun 2023 dan 100.000 unit ditahun 2024 dengan kapasitas produksi lokal.
Senda menambahkan, Beberapa bulan terakhir BBSP telah melakukan Kerjasama dengan Inventus Power (US) dan PT. Inti untuk pengembangan Conversion-Kits yang dapat diproduksi masal dengan harga yang kompetitif dengan proses instalasi plug & play dalam dua jam.
Baca Juga: Masyarakat Malang Nikmati Penerangan Jalan Berbasis Energi Surya
“Inventus juga sedang bekerjasama dengan Pertamina untuk membangun SPBKLU. Kombinasi konsep conversion-kits dan SwapStation ini akan memberikan keuntungan optimal bagi masyarakat yang tertarik dengan motor konversi. Mereka menyebutnya ‘Konversi NOL Rupiah’,” terang Senda.
Kerja sama juga sedang dikembangkan BBSP dengan pabrikan lokal (PT. Yifang) untuk melakukan proses konversi motlis melalui production line agar dapat menekan biaya konversi dan dengan quality control yang baik. “Minggu depan BBSP akan menandatangani kerjasama dengan SUNRA perusahan sepeda motor listrik dari China untuk mengadopsi konsep Trade-In yang dulu pernah diperkenalkan oleh PT PLN. SUNRA juga akan mulai memproduksi,” pungkas Senda.***