Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, saat melaunching UPT Pengujian Berkala Kendaraan, Kamis (21/09). (Foto: Pemkot Batu)
Kota Batu, serayunusantara.com – Melansir dari laman Pemkot Batu, Pemerintah Kota Batu berhasil menerapkan pengujian kendaraan bermotor dengan multiline system di Balai Uji Kendaraan Bermotor di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Penerapan inovasi ini, merupakan pertama kalinya di Indonesia. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, saat Launching UPT Pengujian Berkala Kendaraan, Kamis (21/09).
“Grand Launching UPT Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor di Kota Batu hari ini dengan multiline system, tentunya akan memberikan pelayanan secara efisiensi waktu dan tahun depan sudah tidak ada lagi retribusi dan gratis,” jelasnya.
Dengan kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah pusat maka pemerintah daerah harus mendukung. Termasuk pelayanan transportasi, baik kendaraan dan jalannya, maka akan mendukung sektor pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan Kota Batu.
Melalui UPT Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor ini, Aries berharap akan memiliki dampak dalam menurunkan kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan uji kendaraan.
Baca Juga: Panen Bawang Merah Varietas Batu Ijo dan Ikan Nila, Untuk Ketahanan Pangan dan Pengendalian Inflasi
Sementara itu, Kepala Seksi Sertifikasi Penguji Sub Direktorat Uji Berkala Kementerian Perhubungan RI, Radi Gunawan, berharap agar pemerintah daerah dan pemerintah melakukan sinergitas dalam penyusunan dokumen perumusan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian angkutan jalan. Hal ini untuk memberikan pelayanan penyelenggaraan pengujian berkala kendaraan, menurunkan jumlah kecelakaan dan menurunkan fatalitas pada akomodasi jalan.
Selanjutnya, Imam Suryono, Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu, mengungkapkan bahwa Balai Uji Kendaraan Bermotor Kota Batu akan melayani sekitar 7 ribu kendaraan bermotor. Kehadiran Balai Uji ini sangat penting untuk melakukan pengujian kendaraan agar layak pakai, dan meminimalisir terjadinya korban saat berlalu lintas.
“Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Klemuk, Songgokerto, salah satu penyebabnya adalah kendaraan sudah tidak layak,” jelas Imam.
Imam berharap kedepannya dapat meningkatkan pelayanan dan kompetensi SDM, pelatihan dan pendidikan teknis akan terus diupayakan sehingga pelayanan yang diberikan akan semakin optimal.***