Perlu Sinergitas Kuat dari Seluruh K/L Atasi Permasalahan di Papua

Sekretaris Bainstrahan Kemhan RI Laksma TNI Arif Harnanto membuka kegiatan hari ke-2 FGD tentang Ancaman Disintegrasi Bangsa Akibat Gerakan Separatis Papua, di Kemhan, Rabu (18/10). (Foto: Kemhan RI)

Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemhan RI, Sekretaris Bainstrahan Kemhan RI Laksma TNI Arif Harnanto membuka kegiatan hari ke-2 Focus Group Discussion (FGD) tentang Ancaman Disintegrasi Bangsa Akibat Gerakan Separatis Papua, di Kemhan, Rabu (18/10). Ses Bainstrahan menyampaikan bahwa FGD hari ini merupakan pelaksanaan hari kedua dari FGD yang dilaksanakan sejak Selasa (17/10) kemarin. Di hari pertama, FGD membahas isu Papua dari perspektif K/L di luar pertahanan keamanan. Sedangkan hari ini pembahasan dilakukan K/L yang secara langsung terlibat dalam aspek pertahanan dan keamanan.

Dalam sambutan Kepala Bainstrahan Kemhan Mayjen TNI Yudi Abrimantyo yang dibacakan oleh Ses Bainstrahan disampaikan bahwa isu separatisme Papua diprediksi masih akan terus menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan berbagai kebijakan Pemerintah Indonesia, baik dalam hal pembangunan ekonomi, sosial-budaya, pertahanan dan keamanan, maupun politik luar negeri.

Apa yang terjadi di Papua tentu menjadi perhatian serius pemerintah, khususnya Kemhan. Semua institusi di bidang pertahanan dan keamanan secara intens terus mengikuti perkembangan yang terjadi di Papua guna mengevaluasi dan mengeluarkan kebijakan yang tepat di bawah koordinasi dan arahan Presiden selaku Kepala Pemerintahan.

Baca Juga: Kabainstrahan Kemhan Gelar FGD Ancaman Disintegrasi Bangsa Akibat Gerakan Separatis Papua

“Terkait hal ini, perlu kiranya sinergitas dan koordinasi yang lebih kuat dari semua K/L terkait dalam rangka merumuskan ancaman yang terjadi di Papua, untuk mengatasi semua permasalahan dan hambatan yang terjadi di Papua, khususnya terkait gerakan Separatis Papua,” kata Kabainstrahan Kemhan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *