(Foto: Polres Tulungagung)
Tulungagung, serayunusantara.com – Sungai di Kabupaten Tulungagung banyak kondisinya tercemar. Hal itu disebabkan bakteri E-coli yang berasal dari limbah peternakan.
Fakta itu didapatkan usai tim peneliti kesehatan lingkungan DLH Tulungagung mengambil sampel air dari beberapa sungai utama maupun anak sungai di Bumi Gayatri. Tidak terkecuali Sungai Ngrowo, yang merupakan sungai buatan.
Kabid Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tulungagung, Suroso mengatakan, berdasarkan indeks kualitas air mayoritas sungai mengalami pencemaran dengan kategori sedang. .
Indeks kualitas air di Kabupaten Tulungagung berada di angka 58 poin atau masuk dalam kategori pencemaran sedang.
Dia menyebut, pencemaran sungai yang terjadi disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya limbah rumah tangga, limbah perusahaan, hingga limbah kotoran ternak yang dibuang ke sungai.
“Ini menandakan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui dampak membuang limbah ke sungai,” ujarnya, seperti dilansir dari Berita TKP.
Baca Juga: Satpol Tulungagung Gelar Razia Pelajar Bolos Sekolah, 26 Siswa Keciduk
Dia menjelaskan, apabila sungai yang mengandung bakteri e-coli sangatlah berbahaya apabila airnya dikonsumsi oleh manusia. Meski sudah dimasak, bakteri e-coli belum bisa dipastikan mati.
“Meski air yang tercemar bakteri e-coli dimasak, belum pasti bakteri akan mati sehingga akan berbahaya kepada kesehatan jika dikonsumsi,” tuturnya.
Suroso mengungkapkan kondisi sungai di Tulungagung yang tercemar dan mengandung bakteri e-coli sangat sulit dilakukan rehabilitasi. (tim/Serayu)