(Foto: Kemenlu RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenlu RI, Melanjutkan proses yang dilaksanakan sebagai Ketua ASEAN 2023, Kantor Utusan Khusus untuk Myanmar telah mengorganisir pertemuan yang dihadiri oleh pemangku kepentingan utama Myanmar untuk mendorong implementasi Five-Point Consensus (5PC) dan bekerja menuju penyelenggaraan dialog inklusif guna mencari solusi politis yang komprehensif dan tahan lama untuk krisis di Myanmar.
Pertemuan diselenggarakan di Jakarta, pada tanggal 20-22 November 2023, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan yang mewakili pergerakan Spring Revolution, interlokutor dari otoritas Myanmar, dan kelompok etnis bersenjata (EAO) penandatangan perjanjian gencatan senjata (NCA) atau Kelompok PPST. Turut hadir pada kesempatan ini yaitu perwakilan pemerintah Laos selaku Ketua ASEAN 2024.
Sebagai Ketua ASEAN, Indonesia telah melakukan lebih dari 180 pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan Myanmar, termasuk interlokutor dari otoritas, selama masa Keketuaannya pada tahun 2023.
Kantor Utusan Khusus telah memfasilitasi pertemuan yang dilakukan secara terpisah berdasarkan kelompok yaitu interlokutor dari otoritas Myanmar, perwakilan utama kelompok Spring Revolution termasuk NUG, serta perwakilan PPST. Tujuan utamanya adalah mendorong para pihak yang berkonflik untuk melakukan dialog secara inklusif, mengurangi kekerasan, dan turut mengamankan proses pengiriman bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Myanmar yang terkena dampak konflik.
Baca Juga: Wamenlu RI Perkuat Kerja Sama dengan Australia
Kantor Utusan Khusus memfasilitasi pertukaran pesan dari masing-masing kelompok yang diharapkan dapat menjadi tahap awal menuju dialog nasional yang inklusif guna mencari solusi yang komprehensif dan berkesinambungan terhadap krisis ini. Melalui pesan-pesan tersebut, para stakeholders menunjukkan indikasi positif mengenai kemungkinan diadakannya dialog secara inklusif dan tulus dalam waktu dekat.
Para pemangku kepentingan juga bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia secara terpisah. Wamenlu menyampaikan pesan bahwa dialog inklusif dan solusi politik adalah satu-satunya solusi yang tepat untuk mengatasi krisis di Myanmar.
Seluruh pemangku kepentingan menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kepemimpinan Indonesia dan komitmennya yang konsisten dalam membantu masyarakat Myanmar mencari perdamaian dan stabilitas. Para pemangku kepentingan juga mendukung peran ASEAN dan implementasi konkret 5PC.
“Sebagai sesama anggota ASEAN, Indonesia berkomitmen untuk terus membantu masyarakat Myanmar menemukan solusi politik yang komprehensif demi perdamaian dan stabilitas yang berkesinambungan di Myanmar,” ucap Duta Besar Ngurah Swajaya dari Kantor Utusan Khusus.
Baca Juga: Indonesia Dorong Penghentian Perang di Palestina dalam Forum Perdagangan dan Pembangunan PBB/UNCTAD
Lebih lanjut, Duta Besar Swajaya menyampaikan bahwa “berdasarkan tinjauan dan keputusan pada KTT ASEAN ke-43 yang diadopsi pada bulan September lalu, Indonesia berharap dapat bekerja sama secara erat dengan Ketua ASEAN pada tahun 2024 untuk memastikan keberlanjutan upaya ASEAN dalam membantu rakyat Myanmar. “
Indonesia sangat prihatin dengan perkembangan saat ini dan mendesak semua pihak yang berkonflik untuk menahan diri serta menghindari jatuhnya korban sipil, sesuai dengan hukum humaniter internasional, juga menghimbau semua untuk turut mengamankan upaya pengiriman bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi yang terkena dampak konflik.***