Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan tiga pihak di bidang perhubungan laut disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: Kemenhub RI)
London, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenhub RI, Memanfaatkan momentum Sidang Majelis International Maritime Organization (IMO) di London, Inggris, Selasa (28/11), Kementerian Perhubungan menjalin kerjasama dengan dengan tiga pihak di bidang perhubungan laut, yaitu dengan Arab Saudi, Brunei Darrusalam dan organisasi nirlaba International Association of Marine Aids to Navigation and Lighthouse Authorities (IALA).
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan ketiga pihak tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. “Melalui kerjasama tersebut, diharapkan dapat meningkatkan aspek keselamatan dan pelayanan pelayaran nasional,” ujar Menhub.
Dengan Arab Saudi, dilakukan penandatanganan MoU on the Recognition of Standard Training Certification and Watchkeeping for Seafarer (STCW) Certificates, oleh Dirjen Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi dengan Acting President Public Transport Authority Kingdom of Saudi Arabia Rumaih Al-Rumaih.
Kerjasama ini bertujuan untuk mewujudkan adanya saling pengakuan antar kedua negara terkait pendidikan dan pelatihan maritim, dan sertifikat keahlian pelaut, sertifikat kesehatan untuk bekerja diatas kapal, sesuai dengan standar internasional.
“Kita ingin memastikan bahwa pelaut Indonesia menerima pelatihan dengan kualitas terbaik yang mematuhi standar internasional dan berkontribusi terhadap kelangsungan keselamatan laut kita,” ucap Menhub.
Baca Juga: Menhub Beberkan Kontribusi Penting Indonesia Bagi Sektor Maritim Global
Sementara itu dengan IALA, dilakukan penandatanganan MoU kerja sama maritim oleh Dirjen Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi bersama Sekretaris Jenderal IALA Francis Zachariae. Ruang lingkup kerjasama yang dilakukan yaitu daam rangka menjaga keandalan perangkat keselamatan pelayaran dan peningkatan kualitas SDM pelayaran sesuai dengan standar internasional.
IALA sebagai lembaga internasional telah memberikan kontribusi yang signifikan secara global dalam membentuk peraturan khususnya untuk bantuan navigasi dan pelayanan lalu lintas Kapal. Sesuai tugasnya, IALA akan menyediakan dan mengoperasikan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP), Vessel Trafic Service (VTS), Stasiun Radio Pantai (SROP) di perairan Indonesia, serta pengembangan konsep e-Navigation.
“Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan efisiensi Kenavigasian serta perlindungan maritim laut di perairan Indonesia,” tutur Menhub.
Selanjutnya dengan Brunei Darrusalam, dilakukan penandatanganan MoU Concerning Cooperation In The Field Of Merchant Shipping and Port Operations oleh Dirjen Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi dengan Interim Chief Executive of Maritime and Port Authority of Brunei Darussalam Haji Mohd Salihin Haji Aspar.
Baca Juga: Menhub Bertemu Wamen Transportasi Jepang di London
Kerjasama ini bertujuan untuk memfasilitasi dan meningkatkan kerjasama di bidang pelayaran niaga dan operasional pelabuhan. “ Kerjasama ini diharapkan akan memberikan peluang terbukanya konektivitas laut yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi dan perdagangan antar negara, serta hubungan antar masyarakat kedua negara,” kata Menhub.***