Ini Upaya BBSPGL Mitigasi Bencana Geologi Kelautan

(Foto: Kementerian ESDM RI)

Bandung, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kementerian ESDM RI, Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan (BBSPGL) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memiliki fungsi-fungsi yang dituangkan ke dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 252.K/GL.01/MEM.S/2022 tentang Uraian Fungsi BBSPGL. Dalam beleid tersebut, salah satu fungsi BBSPGL ialah melaksanakan survei mitigasi kebencanaan geologi kelautan.

“Selain melakukan survei dan pemetaan potensi-potensi mineral kelautan, BBSPGL juga turut melakukan mitigasi bencana geologi khususnya kelautan, dengan melaksanakan survei geologi dan geofisika (G & G) di perairan nusantara,” ujar Kepala BBSPGL Hadi Wijaya di Bandung Jawa Barat, Sabtu (16/12) lalu.

Pada tahun 2023 ini, sambungnya, BBSPGL telah melakukan survei G & G di wilayah perairan pesisir dan pantai Pandeglang, Banten. Kemudian BBSPGL juga melakukan mitigasi geologi kelautan di perairan Donggala, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Hasil survei tersebut, nantinya akan disampaikan kepada Kepala Badan Geologi berupa rekomendasi terkait mitigasi dan pelayanan kebencanaan geologi kelautan.

Baca Juga: Cegah Korupsi, Sekjen KESDM Minta Arahan Presiden Ditindaklanjuti

Selain itu, BBSPGL juga akan melakukan pendetilan terkait gunung api di bawah laut, seperti di Krakatau untuk memetakan kondisi terkini gunung tersebut. “Rencananya tahun 2024, Badan Geologi (BBSPGL) akan masuk untuk mengidentifikasi seperti apa perubahan longsoran yang terjadi di sebelah barat Gunung Krakatau,” jelasnya.

Selain Gunung Krakatau, BBSPGL juga akan melakukan inventarisasi di Gunung bawah laut bernama Banua Wuhu, yang terletak di barat Daya Pulau Mangehetang, Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara.

“Jadi kami melihat ada rangkaian gunung api yang kemungkinan itu ada yang aktif di Utara Sulawesi, nanti kami akan mengkaji lebih dalam dengan melakukan survei disana,” papar Hadi.

Secara detil, BBSPGL untuk tahun depan akan melakukan survei kebencanaan tsunami di wilayah pesisir dan Laut Rajabasa, Lampung Selatan; Survei kebencanaan geologi kelautan di Teluk Tolutih, Maluku Tengah; Inventarisasi gunung bawah laut di Perairan Utara Sulawesi; serta survei dan pemetaan geologi lingkungan wilayah laut dan pesisir Batang, Jawa Tengah.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *