Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi pada acara Pejambon Ifthar bersama Korps Diplomatik di Kementerian Luar Negeri pada 22/3. (Foto: Kemenlu RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenlu RI, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengajak komunitas internasional menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas kemanusiaan global, khususnya untuk Palestina. Hal ini disampaikan pada acara Pejambon Ifthar bersama Korps Diplomatik di Kementerian Luar Negeri pada 22/3.
“Ramadan memberikan kesempatan bagi kita untuk menjadi manusia yang lebih baik, serta mendorong kita meningkatkan kebersamaan dan persahabatan. Ramadan adalah bulan toleransi dan ukhuwah“, ujar Retno.
Dari Ramadan kita belajar pelajaran berharga tentang kasih sayang dan solidaritas, pelajaran yang sangat kita butuhkan saat ini.
“Kita sangat beruntung dapat berkumpul di sini dalam kondisi nyaman dan aman dari bahaya. Namun tidak demikian halnya untuk saudara-saudara kita di Palestina. Lebih dari 32.000 warga Palestina tewas di Gaza, 13.000 diantaranya adalah anak-anak. 2 juta orang telah mengungsi, dan mereka yang tersisa saat ini menderita kelaparan. Menangispun mereka sudah tak sanggup,” ujarnya. Retno menegaskan bahwa solidaritas global semakin dipertanyakan.
Baca Juga: Kolaborasi KBRI Moskow dan Kemenparekraf dorong Investasi Rusia bidang Pariwisata di Indonesia
“Sebagai seorang perempuan, seorang Ibu, seorang nenek, dan seorang manusia, penderitaan rakyat Palestina tersebut telah memberi warna yang berbeda dalam menjalani Ramadan tahun ini”, ujar Menlu Retno.
“Apakah kita, komunitas global, hanya dapat menangis untuk mereka? Atau kita bisa lakukan sesuatu untuk menghentikan krisis kemanusiaan yang sangat mengerikan ini?” lanjutnya bertanya.
Indonesia tentunya akan terus berupaya meringankan beban bangsa Palestina, antara lain dengan terus mengirim bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan, meningkatkan kontribusi Indonesia di UNRWA, serta upaya-upaya lainnya seperti memberi dukungan politik melalui Pernyataan Lisan di Mahkamah Internasional untuk mendukung proses Advisory Opinion.
Mengakhiri sambutannya, Menlu mengajak untuk menjadikan Ramadan untuk mempercepat upaya-upaya perdamaian dan memperkuat solidaritas kemanusiaan global.
Pejambon Ifthar adalah kegiatan buka puasa tahunan yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri. Kegiatan ini baru kembali diadakan pasca Pandemi Covid-19. Pejambon Ifthar kali ini dihadiri oleh para Duta Besar dan Perwakilan Organisasi Internasional di Jakarta. Turut hadir Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta, yang berkesempatan memberikan ceramah agama dalam acara buka puasa tersebut.***