Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita pada pembukaan Kitchen Appliances Expo 2024 di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (1/4). (Foto: Kemenperin RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenperin RI, Kementerian Perindustrian mendorong agar sektor hilir industri logam dapat memberikan value added serta multiplier effect bagi peningkatan daya saing ekonomi bangsa. Salah satu industri yang didukung perkembangannya dari sektor ini adalah industri kitchen appliances berbasis logam. Pasalnya, industri tersebut memiliki multiplier effect yang besar, karena langsung digunakan masyarakat di rumah tangga.
Produk-produk kitchen appliances berbasis logam dari dalam negeri, seperti kompor gas, alat masak dan alat makan dari logam serta bak cuci piring diharapkan dapat semakin dikenal oleh masyarakat dan mampu menguasai pasar. Karenanya, Kemenperin menjalankan berbagai kebijakan, di antaranya dengan pengaturan minimum standar akan kualitas dan mutu produk melalui pemberlakuan SNI wajib.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, pemberlakuan SNI salah satunya adalah di industri kompor gas. Di Indonesia, terdapat 31 perusahaan kompor gas dengan kapasitas produksi mencapai 33,7 juta pcs/tahun. “Industri ini terbagi atas dua jenis, yakni kompor gas rumah tangga yang SNI wajibnya sudah berlaku dari tahun 2013 dan tahun 2015, sedangkan untuk kompor gas komersial sedang dilakukan pembahasan Rancangan Permenperin pemberlakuan SNI wajib dan menunggu proses harmonisasi di Kemenkumham,” terang Menperin saat membuka Kitchen Appliances Expo 2024 di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (1/4).
Selain itu, Kemenperin terus mengakselerasi pengembangan komponen lokal. Saat ini, Rancangan Permenperin untuk SNI wajib mengenai alat masak dan alat makan masih dalam proses pembahasan dengan target pemberlakuan pada tahun 2024, dengan TKDN rata-rata 40-85%. Adapun TKDN untuk bak cuci piring berkisar 40%. “Saya berharap penerapan kebijakan yang sangat mendukung industri dalam negeri tersebut, mampu menjaga iklim usaha dan investasi di dalam negeri, sehingga industri dalam negeri dapat terus tumbuh,” tegas Agus.
Baca Juga: Kemenperin Seimbang Majukan IKM Otomotif Konvensional dan Listrik
Pengembangan industri kitchen appliances berbasis logam juga merupakan salah satu upaya untuk terus meningkatkan performa industri logam. Saat ini, produktivitas industri baja mengalami tren peningkatan sejak 2020. Pada tahun ini, konsumsi baja nasional diperkirakan akan mencapai 18,3 juta ton atau tumbuh sebesar 5,2% mengikuti tren pertumbuhan konsumsi pasca pandemi COVID-19.
Di tahun 2023 lalu, pertumbuhan Industri Logam Dasar dan Industri Barang Logam Bukan Mesin dan Peralatannya tercatat sebesar 14,17% dan 23,63% (Y-on-Y). “Tren tersebut perlu kita jaga, agar iklim usaha industri semakin kondusif, sehingga dapat terus menarik investasi dan menciptakan substitusi impor. Melalui kebijakan yang tepat, Kemenperin berupaya meningkatkan competitiveness dan revenue growth dari industri logam nasional,” jelas Menperin.
Agus menyampaikan, tujuan dari penyelenggaraan Kitchen Appliances Expo 2024 tidak hanya untuk menampilkan produk-produk unggulan, tetapi juga menunjukkan upaya maupun pencapaian industri dalam negeri dalam menyediakan solusi terbaik bagi kebutuhan masyarakat. Selain itu, juga dalam upaya mendukung program pemerintah. Industri kitchen appliances berbasis logam dalam negeri mampu menyediakan peralatan masak, mulai dari kompor gas modern hemat energi hingga peralatan makan dari logam yang elegan dan fungsional. Melalui pameran ini, Kemenperin juga berupaya membantu mempromosikan produksi dalam negeri serta meningkatkan brand awareness atas produk lokal.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier menginformasikan, Kitchen Appliances Expo 2024 diselenggarakan pada tanggal 1 hingga 4 April 2024 di Plasa Pameran Kementerian Perindustrian. Selain pameran produk, Kemenperin juga mengadakan berbagai agenda, seperti diskusi bagi industri alat masak dan alat makan terkait kesiapan dalam mendukung rencana Program Makan Siang Gratis bagi murid sekolah. Selanjutnya, Business Matching antara industri kompor dengan industri pengecoran logam, industri peleburan kuningan, industri fastener, serta industri mold and dies, dalam upaya memenuhi kebutuhan komponen dan bahan baku dalam negeri.
Kitchen Appliances Expo 2024 menampilkan produk-produk dari 27 produsen yang merupakan industri kompor, industri alat masak, industri alat makan, serta industri perlengkapan rumah tangga dari logam. Pameran ini dikhususkan bagi produsen dan produk-produk yang merupakan produksi dalam negeri.***