Di UKSW, Wamendes Paiman Paparkan Pembangunan Desa di Wilayah IKN

Wamendes PDTT Paiman Raharjo berbicara pada Stadium Generale di Balairung Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (14/5/2024). (Foto: Kemendes PDTT RI)

Salatiga, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemendes PDTT RI, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Paiman Raharjo berbicara pada Stadium Generale dengan tema Implementasi Kebijakan Sistem Manajemen Nasional IKN dan Pengembangam Desa Menuju Indonesia Emas di Balairung Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (14/5/2024).

Wamendes Paiman mengatakan, perpindahan Ibu Kota Negara banyak terjadi kritikan bagi pemerintah, bahkan pemerintah dinilai terlalu cepat menerbitkan undang-undang, dan kesannya terburu-buru.

Oleh karena itu, Wamendes Paiman dalam Stadium Generale itu paparkan terkait dengan proses dan tahapan-tahapan yang sudah dilakukan untuk perpindahan IKN tersebut.

“Sebenarnya perpindahan Ibu Kota Negara telah melalui kajian yang panjang dan sangat matang yang didasarkan pada aspek ekologi, sosiologi dan historis,” ujar Wamendes Paiman.

Secara ekologis, lanjutnya, permukaan tanah Jakarta semakin turun setiap tahunnya, ditambah dengan kepadatan penduduk yang luar biasa, menjadikan kondisi Jakarta memang sangat padat.

Baca Juga: Desa cerdas Jadi Mesin Utama Percepatan Pembangunan Desa

Kemudian secara sosiologis, Jakarta penduduknya sangat padat sekali, sehingga terjadi kesenjangan sosial, dan juga rentan dengan polusi udaranya yang kurang sehat.

“Sedangkan secara historis, bahwa perpindahan Ibu Kota Negara ini telah diusulkan, digagas oleh Proklamator sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia, Presiden Soekarno,” ungkapnya.

Oleh karena itu, jika ada kelompok-kelompok yang mengritik dan menentang pemerintah tentang perpindahan Ibu Kota ke IKN ini sesungguhnya kurang pas. Karena, maksud dari pemerintah dengan pindahnya IKN, akan terjadi pemerataan pembangunan.

Keberadaan IKN diyakini bakal tingkatkan kesejahteraan masyarakat seperti bakal adanya pembangunan infrastruktur dan peningkatan fasilitas.

‘Nantinya ini bakal beri efek tingkatkam kesejahteraan masyarakat,” kata Wamendes Paiman.

Baca Juga: Platform LMS Metode Komplit Bagi Pertumbuhan SDM Desa

Wamendes Paiman memaparkan strategi pembangunan desa dan perdesaan yang akan dilakukan di sekitar IKN. Menurutnya, terdapat 10 strategi pembangunan yang sudah disiapkan.

Pertama, Pemerintah Desa melakukan perbaikan kualitas perencanaan pembangunan desa melalui perencanaan pembangunan desa berbasis Data Desa SDGs Desa dan IDM.

Yang kedua, Pemerintah Daerah memberikan dukungan melalui program atau kegiatan yang menyasar pada indikator IDM yang masih lemah sesuai dengan hasil penjaringan data dukungan program atau kebijakan Pemda di Desa Tertinggal dan Sangat Tertinggal tahun 2024. Selain itu juga Memperkuat kelembagaan ekonomi di Desa dengan dibentuknya BUMDesa, Desa Wisata dan lainnya.

“Ketiga, pembangunan desa dan perdesaan disekitar IKN juga perlu adanya Kolaborasi dan sinergi lintas sektor melalui sinkronisasi program/kegiatan, sinergi antar pendamping Kementerian/Lembaga, Menciptakan ruang kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan mitra pembangunan lainnya untuk mempercepat pengentasan Desa Tertinggal dan sangat Tertinggal, serta ppenurunan angka kemiskinan di desa,” ujar Wamendes Paiman.

Keempat, diperlukan juga adanya Peningkatan efektivitas pemanfaatan Dana Desa untuk penanganan kemiskinan ekstrem, ketahanan pangan dan hewani, pencegahan dan penurunan stunting skala desa, dan pengembangan sektor prioritas di desa sesuai potensi dan karakteristik desa.

Baca Juga: CSR Makin Bermanfaat Untuk Masyarakat dan Pembangunan Desa

Kelima, perlu adanya pemanfaatan ruang desa untuk penghidupan berkelanjutan dalam rangka mengendalikan setiap pemanfaatan dan perubahan pemanfaatan lahan (alih fungsi) di Desa yang berdampak terhadap perubahan iklim dan degradasi lingkungan.

“Keenam dengan optimalisasi pemanfaatan aset dan potensi desa untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan Desa,” ungkapnya.

Ketujuh dengan Penguatan peran Pemda dalam mengkonsolidasikan penyelenggaraan pembangunan kawasan perdesaan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi berdasarkan potensi kawasan.

Kedelapan dengan Pengembangan kerjasama antar Desa (termasuk antar BUMDes/BUMDes Bersama) dan kerjasama Desa dengan pihak ketiga melalui badan pengelola kawasan.

Kemudian yang kesembilan dengan penguatan sosial budaya lokal desa melalui pendidikan budaya, pengembangan pariwisata berbasis budaya, dan pelestarian bahasa dan adat istiadat.

Baca Juga: Metaverse Jadi Terobosan Baru Kenalkan Wisata Desa ke Dunia

“Terakhir, perlu meningkatkan pengendalian terhadap kerusakan lingkungan dan konservasi sumber daya alam sesuai dengan daya dukung lingkungan agar terciptanya kelestarian lingkungan yang berkelanjutan,” ujar Wamendes Paiman.

Sebelum Stadium Generale, Wamendes Paiman melakukan Penanaman Anggrek Bulan di sekitar Balairung UKSW didampingi Rektor Intiyas Utami.

Turut hadir dalam Stadium Generale itu, Rektor UKSW Intiyas Utami, Ketua Asosiasi Badan Perguruan Tinggi Swasta Thomas Suyatno dan Para Pimpinan Lembaga di UKSW.

Rektor sejumlah Perguruan Tinggi juga turut hadir secara daring dalam salah satu rangkaian acara Ulang Tahun UKSW.

Hadir juga Forkompimda Kota Salatiga, mahasiswa dan masyarakat Umum.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *