Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru kejuruan rumpun bidang pertanian, BBPPMPV Pertanian, Cianjur, Jawa Barat menyelenggarakan program Pelatihan Upskilling dan Reskilling Angkatan 3. (Foto: Kemendikbudristek RI)
Cianjur, serayunusantara.com — Melansir dari laman Kemendikbudristek RI, Peningkatan kompetensi guru kejuruan terus dilakukan sebagai bagian dari upaya transformasi pendidikan vokasi di Indonesia. Salah satunya adalah melalui program Pelatihan Upskilling dan Reskilling yang dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) di Indonesia.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru kejuruan rumpun bidang pertanian, BBPPMPV Pertanian, Cianjur, Jawa Barat menyelenggarakan program Pelatihan Upskilling dan Reskilling Angkatan 3. Program pelatihan ini diikuti oleh 100 orang guru kejuruan dari seluruh Indonesia dengan penekanan pada empat materi pelatihan.
Mewakili kepala BBPPMPV Pertanian Cianjur, Ketua Tim Kerja Peningkatan Kompetensi PTK Diksi BBPPMPV Pertanian, Mulyono, mengatakan bahwa selain menjadi kesempatan untuk mengupdate ilmu dan kompetensi langsung dari para pakar dan industri, program Pelatihan Upskilling dan Reskilling ini merupakan kesempatan untuk saling berbagai praktik baik antar guru-guru kejuruan dari berbagai daerah.
“Memang itu tidak teralokasi dengan waktu, tapi di sela-sela waktu, Bapak Ibu dapat menggunakannya untuk berdiskusi. Misal di daerah Papua, apa yang menjadi keunggulan dan kekurangannya, mungkin itu bisa didapat di daerah Aceh atau daerah lainya. Dengan demikian, Bapak dan Ibu bisa mendapatkan materi lebih sempurna,” kata Mulyono saat membuka acara yang berlangsung di Gedung Serbaguna Dewi Sartika, BBPPMPV Pertanian.
Menurut Mulyono, output dari kegiatan ini tidak hanya sekadar nilai, tetapi bagaimana mengimplementasikan apa yang diperoleh dalam rangka menyiapkan lulusan yang dapat diterima di industri, berwirausaha, dapat melanjutkan studinya.
Baca Juga: Komitmen Kemendikbudristek Tingkatkan Kesejahteraan Guru untuk Hindari Pinjaman Online Ilegal
Mulyono juga menegaskan pentingnya kerja sama dalam membimbing anak didik dengan fokus pada pengembangan kompetensi soft skill.
“Terutama adalah memastikan bahwa anak didik kita mendapatkan manfaat yang berkelanjutan untuk masa depan mereka,” tambah Mulyono.
Sementara itu, program pelatihan yang akan diselenggarakan mencakup pelatihan budi daya dan pengolahan kopi pada unit pengembang agribisnis tanaman, pelatihan pengolahan ikan (keong mas, otak-otak, odeng, kaki naga, bakso ikan) pada unit pengembang agroindustri dan teknik kimia, pelatihan produksi pakan ternak ruminansia pada unit pengembang agribisnis peternakan, dan terakhir adalah pelatihan proyek ilmu pengetahuan alam dan sosial (miniatur alam) pada Unit Pengembang Sains Terapan, Otomasi Pertanian, dan Pengajaran Umum (STOPPU).
Pelatihan peningkatan kompetensi guru kejuruan untuk Angkatan 3 ini akan berlangsung hingga 7 Juni 2024 mendatang. Pelatihannya sendiri terdiri dari tiga tahap kegiatan, yakni pelatihan tatap muka di BBPPMPV Pertanian selama 12 hari, magang di industri/dunia kerja selama 10 hari, dan uji kompetensi keahlian selama 2 hari.
Sebelumnya BBPPMPV Pertanian Cianjur dalam Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Kejuruan yang telah menyelenggarakan Upskilling dan Reskilling Berbasis Dunia Kerja Angkatan 2 dan Angkatan 1. Berbagai materi telah diajarkan dalam kedua angkatan tersebut, di antaranya adalah pelatihan teknik pembesaran udang dengan Milenial Shrimp Farm (MSF), pelatihan pengolahan buah, dan sebagainya.***