Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga tengah memperlebar 2 Ruas Jalan untuk memperlancar konektivitas Pelabuhan Internasional Kijing di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat. (Foto: Kementerian PUPR RI)
Mempawah, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kementerian PUPR RI, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga tengah memperlebar 2 (Dua) Ruas Jalan untuk memperlancar konektivitas Pelabuhan Internasional Kijing di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Barat Handiyana mengatakan pelebaran jalan menuju standar tersebut yaitu, Ruas Jalan Batas Kota Mempawah-Sungai Pinyuh sepanjang 15,96 kilometer (km) melalui anggaran TA 2022-2024 sebesar Rp159,41 miliar, “progres konstruksinya per Juni 2024 mencapai 53,95 %,,” jelasnya.
Selanjutnya kata Handiyana, pelebaran pada Ruas Jalan Sei Duri-Batas Kota Mempawah sepanjang 11,19 km melalui anggaran TA 2022 – 2024 sebesar Rp104,50 miliar, “untuk ruas ini progres konstruksinya per Juni 2024 mencapai 54,99 %,” tambahnya.
“Pekerjaan pelebaran jalan ini dilakukan untuk melebarkan jalan nasional menjadi standar jalan nasional dari semula 6 meter menjadi 7,5 meter, dilengkapi bahu jalan disisi kiri dan kanan dengan lebar 1,5 meter,” tambah Handiyana.
Baca Juga: Kongres KNI-ID 2024, Kementerian PUPR Dorong Pemanfaatan Inovasi Guna Wujudkan Keberlanjutan Irigasi
Selain itu, pada Ruas Jalan Sei Duri- Batas Kota Mempawah terdapat kegiatan relokasi Jalan Nasional sepanjang 5,62 km yang dilaksanakan PT. Pelabuhan Indonesia (Persero). Konstruksinya berupa pekerjaan aspal dengan lebar jalan 7,5 meter dan terdapat bahu jalan di sisi kiri dan kanan dengan lebar 2 meter dengan konstruksi per Juni 2024 mencapai 26,62 %.
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan terdapat kendala terkait akses jalan menuju Pelabuhan, “saat ini akses jalan masih terbatas, sehingga untuk sementara peti kemas tidak dapat diangkut ke sini karena keterbatasan lebar jalan menuju dan keluar dari pelabuhan,” jelasnya
“Untuk itu, kami berharap agar pelebaran jalan untuk akses tersebut secepatnya dapat diselesaikan. Karena begitu jalan sudah lancar, kawasan ini akan disiapkan sebagai kawasan industri terintegrasi dengan pelabuhan,” tambah Lasarus.
Hadir pada kesempatan tersebut, DIrektur Sistem dan Strategis Pengelolaan Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Birendrajana, Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol Apri Artoto, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Johannes Wahju Kusumosusanto, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Barat Handiyana, Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak Pramono, dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Barat Ditjen Cipta Karya Mohd. Yoza Habibie, dan Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi Wilayah Kalimantan Barat Martalia Isneini.***