Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini saat melakukan kunjungan kerja spesifik Tim Komisi IV ke Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang, Jawa Barat, Jumat (21/06/2024). (Foto: Galuh/vel)
Karawang, serayunusantara.com – Melansir dari laman DPR RI, Presiden Joko Widodo pada awal bulan Mei 2024 ini telah meresmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang berlokasi di Dusun Sukajadi, Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sebelumnya, lahan tersebut merupakan tambak udang yang dibangun oleh Presiden Soeharto dan telah berhenti pada tahun 1998.
Modeling Budidaya Ikan Nila Salin ini memiliki lahan seluas 80 hektar dan dibangun dengan nilai investasi mencapai Rp 76 Miliar. Saat ini modeling tersebut dikelola oleh Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budi Daya (BLUPPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Modeling Budidaya Ikan Nila Salin ini dinilai baik dan menarik oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini dalam kunjungannya yang dilakukan pada Jumat (21/06/2024). Menurutnya, budidaya ikan Nila Salin ini tergolong ‘bandel’ karena dapat bertahan di berbagai situasi cuaca. Ia juga berharap skema Modeling Budidaya Ikan Nila Salin tersebut kedepan dapat lebih ramah terhadap pembudidaya rakyat dan dapat membantu mereka untuk dapat meningkatkan produktivitas.
“Model ini sudah komplit, sudah bagus banget dan kalau model untuk nelayan atau pembudidaya rakyat kan harus lebih ramah gitu ya, artinya tidak bisa skala besar. Nah sudah disiapkan tadi kita mempertanyakan itu, apakah sudah disiapkan model atau cara untuk bagaimana para pembudidaya rakyat yang skalanya tidak bisa besar? karena kan pasti (butuh) modal ya, tentang modalnya,” ujar Anggia Erma Rini selaku Ketua Tim kunjungan.
Baca Juga: Tuduh Petugas Asyik Belanja, Tinwas DPR Dinilai Kurang Literasi
Modeling Budidaya Ikan Nila Salin tersebut didorong untuk memiliki skema yang juga dapat memiliki dampak bagi pembudidaya rakyat. Karena masyarakat diharapkan dapat memperoleh ilmu mengenai budidaya ikan nila secara modern ini mulai dari pembibitan dan pengembangannya. Sehingga produktivitas pembudidaya rakyat dapat meningkat.
“Kita akan terus melihat, Komisi IV akan terus melihat, mendampingi, supaya model yang untuk tidak hanya untuk industri, kalau ngomong industri pasti pengusaha besar ya. Tetapi juga untuk rakyat ini juga bisa tersedia dan mereka juga bisa mengambil modelnya sehingga mereka bisa budidaya lebih besar lagi,” tutur politisi Fraksi PKB itu.
Di sisi lain ia pun turut melihat modeling yang dimiliki KKP di daerah lain yang mengalami kegagalan, di mana lahan tersebut yang sebelumnya merupakan tambak udang yang kemudian tidak berjalan karena terkontaminasi. Ia meminta agar KKP kedepan terus belajar, baik dari modeling yang mengalami kegagalan maupun yang berhasil.
“Kita bisa belajar dari yang gagal dan bisa belajar dari yang berhasil juga, artinya apa? jangan yang gagal itu ditutupi juga, yang gagal juga kemudian dieksplore juga, diulik juga, dilihat kira-kira di sebelah mananya gagalnya? begitu. Kalau yang berhasil tentu kita bisa meniru scale up. Menurut saya wajar dan kita benar-benar harus belajar dari kegagalan itu juga. Jangan sampai terulang lagi,” pungkasnya.***