Blitar, serayunusantara.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar terus mengatur strategi untuk membantu petani dalam meningkatkan harga dan mengenalkan kopi di Bumi Penataran kepada pihak luar.
“Jadi untuk mempromosikan hasil biji kopinya, baik di acara-acara pada level nasional maupun internasional,” kata Kabid Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar, Lukas Supriyatno, Selasa, 25 Juni 2024.
Di Blitar sendiri hasil panen kopi terus mengalami kenaikan. Itu terlihat dari dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur. Sejak tahun 2020 ke 2021 saja produksi kopi di Kabupaten Blitar mengalami kenaikan. Meskipun tidak terlalu besar, yakni dari 3.848 ton menjadi 3.857 ton.
Melansir dari laman Pemkab Blitar, potensi tanaman kopi di Kabupaten Blitar tersebar dibeberapa wilayah antara lain: Nglegok, Garum, Gandusari, Wlingi, Selorejo, dan Doko.
Sebaran ini juga ditunjukkan dengan adanya 17 Perkebunan Besar yang ada saat ini, di mana 14 diantaranya HGU diperuntukkan untuk tanaman kopi. Luas areal tanaman kopi di daerah ini sekitar 3.764 hektar, diantaranya 2.204 hektar perkebunan besar, 1.560 hektar perkebunan rakyat.
Oleh karena itu, kata Lukas, DKPP Kabupaten Blitar akan selalu hadir mendampingi petani agar tidak kesulitan dalam berbudidaya kopi maupun memasarkan ke pihak luar.
Lukas memberikan contoh kegiatan yang bisa dimaksimalkan petani kopi, misalnya ikut serta ke dalam komunitas di acara Palah Creative Festival 2022 di Alun-alun Kanigoro tahun lalu.
“Di Blitar ini ada varietas-varietas unggulan, varietas itu bisa dijadikan unggulan dari Kabupaten Blitar,” lanjutnya.
Baca Juga: Tingkatkan Semangat Petani, DKPP Kabupaten Blitar Hadirkan Bupati Pada Agenda Tanam Raya Tembakau
Meskipun begitu, lanjut Lukas, hanya ada dua varietas yang memiliki kelayakan setelah dilakukan uji laboratorium, yakni Arbilest dan Pawoni.
“Keduanya kini terkenal di Kanada, Taiwan dan Hongkong. Tetapi masih dalam jumlah yang relatif rendah,” kata Lukas.
Lebih lanjut, agar kualitas dan kuantitas kopi di Kabupaten Blitar tetap terjaga, pihaknya kini bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) untuk melakukan pendampingan kepada para petani.
Selain itu, pihaknya juga telah memperluas area lahan pertanian kopi di wilayah kabupaten Blitar utara seluas 150 hektar untuk pengembangan.
“Sedangkan terkait masalah permodalan petani, kita sudah memfasilitasinya dari Bank Indonesia (BI),” imbuhnya. (adv)