Malang, serayunusantara.com — Melansir dari laman Kemenag RI, Kementerian Agama tengah menggulirkan program Akselerasi Kelembagaan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Unggul Bereputasi Internasional. Plt Dirjen Pendidikan Islam Abu Rokhmad menilai program ini sebagai inisiatif strategis yang dirancang untuk meningkatkan kualitas dan daya saing PTKI di tingkat global.
“Program ini menjadi tantangan dan peluang besar untuk berkontribusi secara signifikan dalam mencetak sumber daya manusia yang berakhlak mulia dan berkompetensi tinggi,” terang Abu Rokhmad dalam Forum Group Discussion (FGD) yang bertajuk “Akselerasi Kelembagaan” di Kampus 3 Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, Jumat (26/7/2024).
Program akselerasi ini, kata Abu Rokhmad, berfokus pada beberapa aspek kunci. Pertama, peningkatan kualitas akademik melalui pembaruan kurikulum yang sesuai dengan standar internasional, peningkatan kapasitas dosen melalui pelatihan dan program beasiswa luar negeri, serta adopsi teknologi pendidikan terkini.
Kedua, penguatan penelitian dengan mendorong kolaborasi internasional, meningkatkan jumlah publikasi pada jurnal bereputasi, serta mengembangkan pusat-pusat penelitian unggulan di berbagai bidang ilmu pengetahuan. “Melalui strategi ini, PTKI diharapkan dapat menjadi pusat unggulan penelitian yang diakui di kancah internasional,” tambahnya.
Ketiga, pembangunan jaringan global yang melibatkan kemitraan strategis dengan universitas ternama di luar negeri, program pertukaran mahasiswa dan dosen, serta partisipasi aktif dalam konferensi internasional. “Kemitraan ini akan membuka peluang bagi PTKI untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan inovasi dengan institusi pendidikan tinggi di seluruh dunia,” tegasnya.
Baca Juga: Sukses Haji 2024, Menag Apresiasi dan Sampaikan Terima Kasih ke Saudi
Menurut Abu Rokhmad, akselerasi kelembagaan dapat menjadi gerbang PTKI agar tidak hanya bersaing di tingkat nasional tetapi juga dapat diakui secara global. Hasil yang diharapkan mencakup peningkatan jumlah lulusan yang berdaya saing internasional, peningkatan jumlah publikasi dan hak paten, serta terjalinnya kemitraan strategis dengan institusi pendidikan tinggi terkemuka di dunia.
Abu Rokhmad mengatakan bahwa UIN Maliki Malang sebagai salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang telah memperoleh status Badan Layanan Umum (BLU), sehingga perlu menyelaraskan pola pikir para dosen atau tenaga pendidik pada saat sebelum dan setelah menjadi BLU.
“Penting juga dilakukan integrasi antara pengelolaan akademik, layanan publik, dan bisnis untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas menuju peningkatan Maturity Rating,” pesannya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Zainul Hamdi mengingatkan bahwa Maturity Rating PTKI saat ini masih pada ketegori rendah. “Maturity Rating yang merupakan pengukuran atas kemampuan organisasi dalam menjaga peningkatan berkelanjutan (continuous improvement) pada tingkatan tertentu di PTKI masih pada kategori rendah, dan perlu kita siapkan solusinya dengan melibatkan para pakar di bidangnya,” ujar Zainul Hamdi.
Rektor UIN Maliki Malang Zainuddin menyadari betul pentingnya mematangkan status BLU untuk memenuhi tuntutan dan standar yang ditetapkan. Menurutnya harus ada solusi yang disepakati bersama untuk diterapkan secara luas di seluruh PTKIN guna meningkatkan standar pengelolaan keuangan dan layanan publik.
Baca Juga: Operasional Layanan Selesai, Menag: Haji 2024 Sukses dan Lancar
Usai FGD, Plt Dirjen Pendidikan Islam dan Direktur PTKI beserta jajaran pimpinan UIN Maliki Malang meninjau pembangunan gedung baru di Kampus 3, yang dikenal sebagai kampus premium dengan julukan “Kampus di Atas Awan”. Gedung ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan layanan di UIN Maliki Malang.***