Kenduri Pepunden di Dusun Nyamil, Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar. (Foto: Achmad Zunaidi/Serayu Nusantara)
Blitar, serayunusantara – Warga Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menggelar kenduri Pepunden di Dusun Nyamil. Acara ini masih dalam rangkaian acara bersih, yang dilaksanakan pada Rabu (31/7/2024).
Acara ini merupakan tradisi tahunan yang sudah berlangsung turun-temurun dan menjadi bagian penting dari kearifan lokal masyarakat Jawa.
Menurut Kepala Desa Ngeni, Iwan Haris Efendi, Kenduri Pepunden ini adalah sebuah tradisi tahunan yang sudah berlangsung turun-temurun, dan menjadi menjadi bagian penting dari kearifan lokal masyarakat Desa Ngeni, umumnya orang Jawa.
Selain itu, tradisi ini tidak hanya sekadar ritual, juga memiliki makna mendalam dalam hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Karena manusia adalah bagian dari alam, dan memiliki tanggung jawab untuk menjaganya.
“Kegiatan ini adalah bentuk penghormatan kepada leluhur serta doa bersama agar diberikan berkah oleh Tuhan, baik dari hasil bumi, kesehatan, maupun kesejahteraan masyarakat,” kata Haris.
Kemudian Haris mengungkapkan bahwa masyarakat Desa Ngeni secara keseluruhan masih melestarikan tradisi ini dengan penuh antusiasme. Selain sebagai sarana kirim doa untuk para leluhur, bersih desa juga menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi antar warga dan menjaga dari berbagai balak atau bencana.
Tradisi ini diharapkan terus berlanjut dan menjadi warisan budaya yang dapat dinikmati oleh generasi mendatang, sehingga nilai-nilai kearifan lokal tetap terjaga dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
“Saya selaku kepala desa mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada warga atas partisipasi baik materi maupun tenaga, guna mensukseskan agenda tahunan ini. Mudah mudahan kita semua selalu mendapatkan keberkahan dan perlindungan oleh Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Baca Juga: Gus Halim: Pendamping Desa Wujudkan Pemerintahan Berbasis Masyarakat
Prosesi Kenduri Pepunden di Dusun Nyamil ini dihadiri berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua, turut berpartisipasi. Semangat kebersamaan begitu terasa, menciptakan suasana yang penuh keakraban dan kebersamaan.
Acara dipimpin oleh orang yang dituakan di dusun tersebut atau sesepuh desa. Di dalamnya dilakukan prosesi doa bersama untuk memohon keselamatan dan keberkahan bagi seluruh warga. Beberapa sesaji juga dipersembahkan sebagai tanda penghormatan kepada leluhur.
“Kami berharap, kegiatan ini tidak hanya menjadi rutinitas tahunan, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat dalam menjaga keseimbangan dengan alam. Agar terhindar dari segala kesusahan,” Kata Haris.
Kenduri Pepunden di Dusun Nyamil berakhir dengan penuh kebahagiaan dan harapan. Masyarakat berharap agar tradisi ini membawa berkah dan kebaikan bagi desa mereka, serta memperkuat rasa cinta terhadap budaya dan lingkungan sekitar.(Jun)