Menparekraf Sandiaga Uno melakukan prosesi ground breaking pembangunan EIGER Hill Flagship Store Parapuar sekaligus EIGER Coffee di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Kemenparekraf RI)
Labuan Bajo, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenparekraf RI, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan EIGER Hill Flagship Store Parapuar sekaligus EIGER Coffee di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Terima kasih atas komitmen EIGER Advanture untuk berinvestasi dengan pola berkelanjutan dan keseriusan dalam bentuk flagship store,” kata Menparekraf Sandiaga di Parapuar, Labuan Bajo, Kamis (8/8/2024).
Menparekraf Sandiaga berharap pembangunan EIGER Hill Flagship Store Parapuar mampu memberikan manfaat dan dampak ekonomi sekaligus melibatkan masyarakat Labuan Bajo dalam proses atau aktivitas di flagship store tersebut.
“Saya titip kepada EIGER agar terus melibatkan masyarakat Labuan Bajo, karena masyarakat Labuan Bajo adalah garda terdepan dari pembangunan ini. Dan mudah-mudahan bisa diberikan kelancaran,” kata Sandiaga.
Direktur EIGER Adventure, Imanuel N. Wirajaya, menjelaskan fasilitas yang dibangun di Parapuar ini bukan sekadar store, melainkan sebuah hub yang terintegrasi dengan lifestyle.
Baca Juga: Menparekraf Dukung Pengembangan Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalistik di Antara Heritage Center
EIGER Hill Flagship Store Parapuar akan dilengkapi dengan kedai EIGER Coffee, ruang berkumpul bersama berbagai komunitas di NTT, mulai dari pecinta alam, pemerhati budaya, penyuka olahraga, juga kegiatan riding.
Proses pembangunan EIGER Hill Flagship Store Parapuar sekaligus EIGER Coffee yang memiliki view 360 derajat diproyeksikan akan beroperasi kurang lebih 6 hingga 9 bulan ke depan. Tentunya material yang berkelanjutan digunakan dalam pembangunan store, dari mulai bahan dasar hingga furniturnya.
“Kami berharap itikad baik ini dapat menjadi tonggak awal bagi peluang kolaborasi di hari-hari esok, serta mudah-mudahan bisa juga menjadi motor inspirasi bagi pihak swasta dan juga investor lainnya, agar dapat turut berperan dalam pengembangan investasi di Parapuar, khususnya sebagai green destination yang profitable dan berkelanjutan,” kata Imanuel.
Total nilai investasi yang ditanamkan EIGER Advanture dalam pembangunan EIGER Hill Flagship Store Parapuar diperkirakan menelan biaya sekitar Rp10 miliar.
Plt. Direktur Utama BPOLBF, Frans Teguh, mengatakan sebuah daerah akan maju salah satu cirinya apabila ada yang mau berinvestasi. Dan hari ini kita turut menyaksikan EIGER Advanture yang telah memulai investasinya di Labuan Bajo tepatnya di Parapuar.
Baca Juga: Menparekraf Dorong Peran Mahasiswa Wujudkan Pariwisata yang Damai dan Berkelanjutan
“Kami berharap karya dan dedikasi pembangunan ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, dengan tetap berpedoman pada nilai-nilai berkelanjutan. Ada komitmen bersama untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal dan optimalisasi produk lokal, sehingga mampu menggerakkan ekonomi di Labuan Bajo Flores,” ujar Frans.
Peresmian Natas Parapuar
Sebelum menghadiri kegiatan ground breaking EIGER Hill Flagship Store, Menparekraf Sandiaga meresmikan kawasan Natas Parapuar, Labuan Bajo Kamis, (8/8//2024).
“Natas Parapuar diharapkan dapat menjadi ruang publik sekaligus showcase untuk memperkenalkan budaya Manggarai khususnya, dan Flores secara keseluruhan,” kata Sandiaga.
Natas sendiri berasal dari bahasa daerah Manggarai yang berarti ‘halaman umum’ atau ‘ruang publik tradisional masyarakat Manggarai’. Natas diyakini dapat menjadi sumber, petunjuk, dan cerminan ciri khas budaya Manggarai.
Biasanya rumah-rumah adat di Manggarai yang disebut “Mbaru Gendang” menggunakan Natas sebagai tempat upacara adat, bermain, berkumpul, menari, dan bernyanyi.
Turut mendampingi Menparekraf, Deputi Bidang Industri Dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani. Hadir pula Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Rustam Efendi dan Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi.***