Kementerian Luar Negeri dan UNIDO menyelenggarakan kegiatan Bridge for Cities Workshop di Fairmont, Jakarta. (Foto: Kemenlu RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenlu RI, Indonesia tengah giat membangun IKN sebagai simbol persatuan dan kemajuan bangsa. Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, IKN akan dibangun menjadi kota yang hijau, cerdas, inklusif, dan berkelanjutan. Untuk menuju visi tersebut, Indonesia perlu mengelola pertumbuhan IKN dengan baik, sehingga dapat benar-benar tumbuh dan terhindar dari masalah-masalah perkotaan, seperti kemacetan, populasi tinggi, dan polusi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian Luar Negeri dan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) menyelenggarakan kegiatan Bridge for Cities Workshop dengan tema “Cities of Tomorrow: Collaborative Strategies for New Cities” di Fairmont, Jakarta, (12/8). UNIDO merupakan badan PBB yang fokus pada peningkatan kapasitas industri yang berkelanjutan.
Workshop tersebut menghadirkan 17 orang narasumber internasional dan Indonesia. Kegiatan yang dihadiri 70 peserta dari berbagai pemangku Kementerian/Lembaga, universitas, LSM, lembaga penelitian, dan berbagai pemangku kepentingan itu fokus pada 3 isu utama pembangunan perkotaan, yaitu (i) pertumbuhan ekonomi dan produktivitas, (ii) pembangunan ramah lingkungan, dan (iii) pembiayaan inovatif.
Dalam sambutan pembuka workshop tersebut, Duta Besar Tri Tharyat (Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemlu) menjelaskan bahwa “Pembangunan IKN memerlukan kerja sama erat dengan berbagai pihak, termasuk kerja sama internasional, untuk mengundang investasi dan mendapatkan pengetahuan, pengalaman, serta best practices pembangunan kota. Kementerian Luar Negeri akan terus memperkuat kerja sama internasional untuk mendukung pembangunan IKN.”
Baca Juga: Rayakan ASEAN Day, Menlu RI: Budaya Damai Tetap Jadi DNA ASEAN
Sementara itu, UNIDO yang diwakili Mr. Jie Zhao (Chief of Regional Coordination Bureau for Asia-Pacific) mengapresiasi Indonesia dalam pembangunan IKN yang visioner dan terencana dengan baik. Lebih lanjut, Ms. Gita Sabharwal (UN Resident Coordinator in Indonesia) siap bekerja sama dalam memobilisasi pendanaan pembangunan perkotaan melalui skema blended financing, sebagaimana yang juga telah diwujudkan dalam kerja sama Indonesia-PBB untuk pendanaan program pemberdayaan kaum perempuan dan pemuda.
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR, yang mewakili Plt. Kepala OIKN, menjelaskan pencapaian dan kemajuan pesat dalam pembangunan infrastruktur di IKN, termasuk Istana Garuda dan jembatan Pulau Balang, yang sudah selesai. Salah satu narasumber, Mr. Alfonso Vegara (Fundación Metrópoli, Spanyol), menyarankan agar Indonesia lebih mengoptimalkan keberadaan Balikpapan dan Samarinda, terutama dalam menyediakan tenaga kerja terampil untuk mempercepat pertumbuhan IKN dan mewujudkan integrasi ekonomi.
Kerja sama Kemlu – UNIDO dalam Workshop ini dapat menjadi awal strategis yang dapat membuka kolaborasi lebih lanjut, nyata, dan berdampak, baik dalam pembangunan IKN maupun upaya bersama mengatasi tantangan urbanisasi. Dalam waktu dekat, Indonesia akan berbagi pengalaman tentang pembangunan IKN ke negara-negara lain dalam acara Bridge for Cities di Markas Besar UNIDO di Wina, Austria, pada bulan Oktober 2024.***