PT PLN (Persero) mengimbau masyarakat dapat menahan diri dari aktivitas bermain layang-layang untuk menghindari gangguan kelistrikan, khususnya saat gelaran HLF MSP dan IAF 2024 berlangsung di Nusa Dua, Bali. (Foto: Kemenparekraf RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenparekraf RI, PT PLN (Persero) mengimbau masyarakat dapat menahan diri dari aktivitas bermain layang-layang untuk menghindari gangguan kelistrikan, khususnya saat gelaran High-Level Forum on Multi Stakeholder Partnership (HLF MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024 berlangsung di Nusa Dua, Bali pada 1-3 September 2024.
Penertiban terhadap aktivitas layang-layang tersebut akan dilakukan PLN dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk kepolisian, TNI, Dinas Perhubungan, Polisi Pamong Praja, dan seluruh desa adat yang terdampak.
Selain larangan tersebut, untuk memastikan kelancaran pasokan Listrik, PLN telah menyiapkan empat lapis pengamanan jaringan untuk pelaksanaan HLF MSP dan IAF.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali I, Gede Agung Sindu Putra mengatakan keempat lapis pengamanan tersebut meliputi lapis pertama adalah suplai utama dari jaringan PLN, lapis kedua adalah uninterruptible power supply (UPS) milik PLN, lapis ketiga adalah penyediaan genset, dan lapis terakhir adalah genset yang disediakan oleh pelanggan.
“PLN telah menyiapkan empat lapis pengamanan jaringan listrik demi mendukung penyelenggaraan IAF 2024,” katanya, di Denpasar, Senin (26/8/2024).
Baca Juga: Menparekraf Ajak Gemawira Perkuat Ekosistem Ekraf Tanah Air
Namun, Sindu menambahkan, keempat lapis pengamanan pasokan listrik ini memerlukan dukungan masyarakat untuk memastikan tidak ada gangguan di jaringan, seperti dari layang-layang.
“Bahwa risiko yang perlu diwaspadai adalah layang-layang yang terjebak di jaringan transmisi 150 KV dan distribusi 20 KV PLN, yang dapat menyebabkan gangguan pasokan listrik,” katanya.
Sindu pun mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam mendukung kegiatan internasional ini, seperti yang telah dilakukan selama acara-acara internasional lainnya di Bali, seperti Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum dan KTT G20.
PLN juga bekerja sama dengan Majelis Desa Adat Bali untuk menyebarkan imbauan tersebut kepada masyarakat, terutama di daerah-daerah vital yang menjadi lokasi pelaksanaan Indonesia-Afrika Forum di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Sementara Ketua Majelis Desa Adat Bali, Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet, menyatakan dukungannya terhadap upaya PLN demi menjaga nama baik Indonesia selama acara internasional tersebut.
Baca Juga: Menparekraf Bertemu 11 Bit Studios di Polandia Jajaki Kerja Sama Industri Gim
“Listrik sangat penting untuk kelancaran acara IAF 2024, dan ini merupakan nama baik bangsa sebagai tuan rumah,” tegasnya.
Ia pun turut meminta kepada seluruh masyarakat Bali, khususnya selama acara berlangsung, untuk tidak menerbangkan layang-layang.
Selain itu, ia juga berharap institusi lain turut memberi imbauan kepada masyarakat untuk peduli terhadap keamanan bersama selama kegiatan berlangsung.***