MenKopUKM Teten Masduki dan Menteri Pembangunan Usahawan dan Koperasi Malaysia Datuk Ewon Benedick. (Foto: KemenKopUKM RI)
Kuala Lumpur, serayunusantara.com – Melansir dari laman KemenKopUKM RI, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) RI dan Kementerian Pembangunan Wirausahawan dan Koperasi Malaysia menyepakati perluasan kerja sama untuk mendorong penguatan inovasi pembiayaan mikro, peningkatan ekspor UKM, dan kerja sama koperasi yang diyakini saling menguntungkan bagi kedua negara maupun ekonomi di kawasan ASEAN.
“Indonesia dan Malaysia memiliki konsentrasi yang sama dalam pengembangan inovasi pembiayaan Mikro. Melalui kolaborasi ini, kita dapat saling bertukar pengetahuan, pengalaman, dan inovasi dalam mendukung pertumbuhan UMKM di kedua negara dan kawasan ASEAN. Selain itu, kedua negara berkepentingan untuk memperluas akses pasar UKM di pasar global,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam keterangan resminya, Kamis (26/9).
Indonesia, Malaysia, dan negara-negara anggota ASEAN lainnya juga memiliki keunggulan dalam bidang agriculture dan aquaculture dimana sebagian besar pelakunya adalah UMKM. Teten menyampaikan ada peluang besar melalui kerja sama koperasi sektor produktif di kedua negara. Inisiatif ini dapat memperkuat rantai pasok di kawasan maupun mendorong lebih banyak lagi UMKM yang go global.
Menteri Pembangunan Usahawan dan Koperasi Malaysia Datuk Ewon Benedick menyambut baik perluasan kerja sama UMKM dan koperasi Indonesia-Malaysia dan berharap dapat segera ditindaklanjuti dalam MoU antardua kementerian. “Selanjutnya keketuaan ASEAN adalah Malaysia. Kami senang sekali agar inisiatif ini segera kita tindak lanjuti dengan MoU. Dan, kolaborasi ini diharapkan terus berlanjut dan dapat diperluas di kawasan ASEAN.
Baca Juga: MenKopUKM Ajak Iwapi Dorong UMKM Perempuan Terhubung ke Rantai Pasok Global
Hadir dalam pertemuan itu, SME Corp sebagai sebuah lembaga yang memonitor dan memfasilitasi implementasi program pengembangan UKM yang mencakup lebih dari 900.000 UKM di seluruh Malaysia. Lalu, SME Bank yang merupakan perusahaan perbankan UKM pemberi pendampingan bantuan keuangan dan keahlian untuk UKM, serta Bank Rakyat sebuah lembaga pembiayaan di Malaysia yang khusus memberikan pendanaan syariah bagi koperasi dan usaha mikro.
Menteri Teten juga menyampaikan pentingnya kolaborasi untuk mengembangkan model bisnis Rumah Produksi Bersama untuk mendekatkan pelaku UMKM dengan inovasi teknologi melalui pembangunan pabrik pengolahan skala menengah yang dikelola oleh koperasi; menghimpun para pelaku usaha mikro dalam koperasi, serta meningkatkan pendapatan usaha mikro, petani, dan nelayan. Saat ini, KemenkopUKM sedang mengembangkan RPB untuk hilirisasi sejumlah komoditas antara lain cabai, kulit, rotan, bambu, kelapa, dan garam.***