Wapres K.H. Ma’ruf Amin menghadiri Sesi Pleno di National Convention Center Vientiane, Laos. (Foto: Kemenlu RI)
Vientiane, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenlu RI, Usai sesi foto pada pembukaan KTT Ke-44 ASEAN, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menghadiri Sesi Pleno di National Convention Center (NCC) Vientiane, Laos, Rabu (09/10). Pada kesempatan tersebut, Wapres memaparkan tiga capaian penting dalam upaya penguatan peran ASEAN selama sepuluh tahun terakhir.
“Setidaknya ada tiga tonggak capaian penting bagi penguatan peran ASEAN dalam satu dekade terakhir,” sebutnya.
Pertama, Wapres mengapresiasi adopsi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) sebagai panduan strategis ASEAN dalam merespons dinamika regional dan global yang semakin kompleks.
“Diadopsinya AOIP atau Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik sebagai panduan strategis kerja sama di kawasan semakin mengokohkan sentralitas ASEAN,” tegasnya.
Kedua, Wapres menyebutkan bahwa integrasi ekonomi melalui Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) sebagai capaian monumental yang memperkokoh posisi ASEAN dalam peta perdagangan global.
Baca Juga: Menlu RI Angkat Isu LCS dan HAM dalam Pertemuan Pilar Politik Keamanan ASEAN
“RCEP atau Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional menjadi perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia, meliputi hampir 30 persen perdagangan global, sepertiga populasi dunia,” ungkapnya.
Ketiga, Wapres mendorong penerimaan Timor Leste sebagai anggota penuh ASEAN sesuai dengan Peta Jalan yang telah disepakati. Menurutnya, hal ini sebagai langkah bersejarah yang akan menguatkan solidaritas negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
“Keanggotaan Timor Leste adalah langkah historis yang tidak hanya memperkuat solidaritas regional, tetapi juga mengokohkan komitmen dan identitas ASEAN sebagai organisasi yang inklusif,” ujarnya.
Namun demikian, Wapres meminta ASEAN tidak berpuas diri atas ketiga capaian tersebut. Ia mengingatkan bahwa ASEAN harus terus beradaptasi dan memperkuat kerja sama untuk menghadapi tantangan global yang semakin dinamis.
“Dalam dunia yang terus berubah cepat, tantangan masa depan menuntut ASEAN terus beradaptasi dan berkolaborasi lebih erat lagi,” tegasnya.***