Kemlu Perkuat Diplomasi Kelapa Sawit melalui Forum Bisnis

Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Nugraha Mansury saat membuka Indonesia Downstream Palm Oil Industry Business Forum di Jakarta. (Foto: Kemenlu RI)

Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenlu RI, Sebagai salah satu upaya diplomasi kelapa sawit dan untuk untuk mempromosikan produk hilir kelapa sawit ke pasar internasional, Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan Indonesia Downstream Palm Oil Industry Business Forum di Jakarta (10/10). Kegiatan ini bertujuan untuk promosi memperluas kolaborasi internasional antara industri hilir kelapa sawit nasional dan potential buyers dari luar negeri, serta mempromosikan praktik berkelanjutan dalam industri kelapa sawit. Forum Bisnis tersebut dihadiri 128 peserta, terdiri dari potential buyers dari 18 negara di berbagai kawasan dan pelaku industri sawit nasional.

Dalam sambutan pembukaan, Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Nugraha Mansury, menegaskan bahwa Indonesia adalah pemain utama kelapa sawit dunia dengan berkontribusi pada 59% dari produksi minyak sawit mentah (CPO) global dan menghasilkan USD 28,45 miliar dari ekspor. Dengan capaian tersebut, industri kelapa sawit juga memiliki dampak signifikan pada pembangunan ekonomi dan sosial, terutama dalam pengentasan kemiskinan.

Di sisi lain, kelapa sawit menghadapi tantangan besar, terutama hambatan perdagangan tidak adil, seperti kebijakan European Union on Deforestation-free Regulation (EUDR). Menghadapi hal tersebut, Wamenlu menekankan pentingnya kerja sama antar negara-negara berkembang, termasuk melalui perluasan keanggotaan CPOPC, kerja sama riset, peningkatan kapasitas, dan investasi. Wamenlu juga menyampaikan harapannya bahwa forum ini dapat menjadi acara penting dalam mengurangi miskonsepsi terkait industri kelapa sawit secara umum, membangun kemitraan baru, dan membuka jalur kolaboratif yang akan membawa industri kelapa sawit Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) sangat mengapresiasi inisiatif Kemlu dan menekankan bahwa Indonesia merupakan memiliki komitmen kuat untuk memenuhi dan bahkan melampaui standar keberlanjutan internasional.

Baca Juga: Menlu RI Tegaskan Dukungan Penuh Indonesia Terhadap Proses Integrasi Timor Leste di ASEAN

Forum Bisnis memberikan kesempatan pengusaha nasional dan asing terlibat dalam one-on-one business matching, terutama pada empat sektor utama, yaitu (i) produk oleofood dan fitonutrien; (ii) oleokimia dan biomaterial; (iii) energi terbarukan; dan (iv) pupuk organik dari produk sampingan kelapa sawit. Forum Bisnis juga menampilkan demo masak untuk menampilkan keunggulan penggunaan produk kelapa sawit.

Para peserta asing juga mendapat kesempatan berkunjung ke PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) untuk mendapatkan pemahaman tentang riset dan operasi produksi kelapa sawit, termasuk dalam memenuhi standar keberlanjutan.

Kelapa sawit merupakan komoditas unggulan Indonesia, dengan berkontribusi sebesar 3,5% PDB dan 33,72% ekspor nasional. Lebih dari itu, sektor kelapa sawit juga berdampak besar pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam pengentasan kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja untuk lebih dari 16 juta tenaga kerja.

Ke depan, Kemlu terus menempuh diplomasi yang mendukung pengembangan industri kelapa sawit nasional, yang terbukti bernilai strategis untuk ketahanan pangan global, stabilitas industri, dan pembangunan berkelanjutan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *