Kepala BPSDM ESDM Prahoro Yulijanto Nurtjahyo dan Chairman & CEO JOGMEC Takahara Ichiro menandatangani MoA terkait program magang bagi pegawai Kementerian ESDM. (Foto: Kementerian ESDM RI)
Tokyo, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kementerian ESDM RI, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meneken kesepakatan dengan Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC) terkait program magang bagi pegawai Kementerian ESDM. Memorandum of Agreement (MoA) ini ditandatangani oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) ESDM Prahoro Yulijanto Nurtjahyo dan Chairman & CEO JOGMEC Takahara Ichiro.
Perjanjian strategos ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di sektor ESDM dalam upaya mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
“BPSDM ESDM memprakarsai kerja sama dengan JOGMEC. Perjanjian yang ditandatangani hari ini adalah untuk membina pengembangan SDM dalam mempersiapkan pencapaian target-target NZE Indonesia tahun 2060. JOGMEC menyambut baik program kolaborasi ini,” ujar Prahoro di Tokyo, Selasa (8/10) lalu.
Kolaborasi dengan JOGMEC ini akan memfasilitasi program magang bagi pegawai Kementerian ESDM, di mana peserta magang akan mendapatkan pengalaman praktis dan penggunaan teknologi canggih, yang selanjutnya akan memperkuat kemampuan teknis setelah kembali ke Indonesia.
Baca Juga: Puji Peran Strategis Kementerian ESDM, Presiden RI Soroti Tiga Hal ini
“Harapannya, setelah sampai ke Indonesia nanti, para peserta magang dari Kementerian ESDM akan membawa ilmu dan kemampuan praktis, yang dapat disampaikan kepada pegawai Kementerian ESDM dan sektor ESDM lainnya,” harap Prahoro.
Program magang ini adalah perluasan dari upaya kolaboratif antara Indonesia dan jepang, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM di kedua negara. Selain itu, juga berkontribusi terhadap ketahanan energi, transisi energi, dan pembangunan berkelanjutan. Adapun kerja sama antara Kementerian ESDM dengan JOGMEC telah berlangsung lama, mulai dari subsektor Migas, panas bumi, batubara, hingga Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS).***