Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, Amir Arief dalam talkshow ‘Hajar Serangan Fajar’ yang diselenggarakan di M Bloc Live House, Jakarta. (Foto: KPK RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman KPK RI, Para pemuda tidak dapat terlepas dari politik, lantaran pada hakikatnya pemuda merupakan makhluk politik yang tidak bisa terpisahkan dari urusan negara. Pemuda menjadi salah satu target sasaran dalam setiap pemilihan umum (Pemilu) maupun pemilihan kepala daerah (Pilkada), tersebab pemuda dapat mendongkrak raihan suara dalam kontestasi pemilu.
Dalam talkshow ‘Hajar Serangan Fajar’ yang diselenggarakan di M Bloc Live House, Jakarta, pada Kamis (24/10), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi (Dit Soskam) mencoba mengajak masyarakat dalam hal ini pemuda untuk dapat berpartisipasi menentukan arah penyelenggaraan pemerintahan.
Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK, Amir Arief, menyampaikan bahwa kesuksesan Pemilu Serentak 2024 menjadi momentum masa depan bangsa khususnya dalam kurun waktu lima tahun mendatang, baik pada aspek sosial, politik, hingga ekonomi. “Penyelenggara Pemilu yang bebas dan independen menjadi prinsip krusial dalam memastikan integritas dan keadilan dalam sebuah sistem pemilihan,” terang Amir.
Namun menurutnya, kerawanan korupsi masih membawa keprihatinan tersendiri salah satunya terkait faktor finansial tinggi bagi sistem politik dan para peserta pemilu di Indonesia. “Hal tersebut dapat membelokan kontestasi pemilu yang seharusnya membangun legitimasi dan akuntabilitas, menjadi ajang komersialisasi jabatan politik dan praktik korupsi. Melalui kegiatan yang baik ini, KPK mencoba mengajak masyarakat yaitu kaum muda untuk dapat berpartisipasi agar jangan pernah memperjualbelikan suara pada Pilkada 2024,” ujarnya.
Karena menurut Amir, pemuda masih berpotensi besar untuk menjadi korban dari pelanggaran Pemilu sebab belum mendapatkan pemahaman yang memadai. Ini menjadi sebuah sinyal bahwa pemuda bisa menjadi pemilih kritis yang mempunyai andil besar dalam perubahan bangsa.
Baca Juga: Tinjau 3 Proyek Strategis Daerah, KPK Minta Pemkab Purworejo Serius Benahi Pengendalian PBJ
Keikutsertaan pemuda dalam kampanye ‘Hajar Serangan Fajar’ diharapkan dapat membantu tugas KPK dalam membangun pondasi antikorupsi dikalangan masyarakat. Dengan harapan, peran pemuda dalam membangun karakter unggul dan berintegritas, juga dapat membawa pesan kampanye antikorupsi yang dapat berpengaruh terhadap penyelenggaran Pilkada 2024 yang jujur dan adil.
“Sebagai masyarakat yang cerdas, pemuda harus mampu menilai calon kepala daerah yang terbaik yang sekiranya mampu dan mau mendengarkan aspirasi masyarakat. Hal itu bertujuan agar pembangunan yang akan dilakukan sesuai dengan keinginan masyarakat dan tidak memilih calon yang hanya mementingkan diri sendiri atau kelompoknya saja,” ungkap Amir.
Pada kesempatan sebelumnya, Officer in Charge Head of Office UNODC Indonesia, Zoelda Pitaloka Anderton menyampaikan, The United Nations Convention against Corruption (UNCAC) menjadi seperangkat aturan hukum internasional dalam menanggulangi tindak pidana korupsi. Konvensi ini dirancang dari komitmen bersama negara-negara untuk memerangi korupsi.
“Momentum kampanye Hajar Serangan Fajar menjadi bagian dari reformasi antikorupsi yang dapat berdampak pada perubahan dalam melawan politik uang. Sebagai isu yang krusial, politik uang dapat mencederai nilai-nilai demokrasi bangsa Indonesia, pemuda dapat membangun kesadaran kritis dan dapat berdiri teguh dalam integritas,” kata Zoelda.
Zoelda pun melanjutkan, pencegahan korupsi yang UNODC lakukan diantaranya mempromosikan pentingnya pendidikan dan pemberdayaan pemuda, termasuk melalui inisiatif the Global Resource untuk pendidikan antikorupsi dan pemberdayaan pemuda. Dengan begitu, pencegahan yang dilakukan dapat meningkatkan kepercayaan dan keyakinan publik.
Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala Satuan Tugas Kampanye pada Dit Soskam KPK, Dotty Rahmatiasih; Anti-Corruption National Programme Coordinator UNODC, Putri Wijayanti; Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta, Reki Putera Jaya; illustrator and content creator, Sandi Sukron; serta para komunitas pemuda DKI Jakarta.***