Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa”adi di Pondok Modern Tazakka, Batang, Jawa Tengah. (Foto: Menag RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengapresiasi peran pesantren sebagai kolaborator dana sosial seperti zakat dan wakaf. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Pondok Modern Tazakka di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Apresiasi ini disampaikan Wamenag saat menghadiri Tabliq Akbar, Tausiyah Ramadan dan Tasarruf Zakat Lazis Assalam Fil Alamin di Pondok Modern Tazakka yang dihadiri ribuan umat muslim.
“Kementerian Agama menyampaikan apresiasi atas peranan Pondok Tazakka sebagai aktor kolaborasi dana sosial Islam Zakat dan Wakaf. Seperti yang kita ketahui, pondok yang berdiri di atas tanah dan bangunan wakaf dan serta peranan instrumen zakat dalam kegiatan dakwah dan sosial bagi santri dan masyarakat. Kemudian turut di dukung dari Asfa Foundation melalui lembaga zakat, nazhir dan lembaga risetnya,” kata Wamenag, Minggu (9/4/2023) malam.
Menurut Wamenag kolaborasi Zakat-Wakaf dan sinergi kelembagaan ini menjadi kekuatan umat Islam yang harus di optimalkan.
“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan kepada seluruh pihak dalam memajukan kemandirian Pondok melalui instrumen zakat dan wakaf di Indonesia,” harap Wamenag.
Ikut hadir dalam kegiatan yang dirangkai dengan berbuka puasa bersama dan salat tarawih tersebut Pimpinan Pondok Modern Tazakka, KH. Anang Rikza, Ketua Yayasan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Assalam fil alamin atau Asfa Foundation Komjen Pol (P) Dr. Syafruddin, Anggota Liga Universitas Islam Dunia Dr. Yaman Iswani, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf-Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, Pj.Bupati Batang, Ketua DPRD Batang, Kakankemenag Batang dan Forkopinda Pemkab Batang.
Buka puasa Ramadan di Pondok Modern Tazakka ini juga dihadiri sejumlah ormas Islam, tokoh agama, wali santri serta masyarakat Batang dan sekitarnya.
Wamenag menambahkan pondok sebagai tempat untuk mencetak kader bangsa sudah tidak perlu diragukan, dukungan instrumen Zakat-Wakaf dalam aspek operasional dan pengembangan pendidikan menjadi langkah strategis.
Baca Juga: Dukung Rintisan 1.000 Kampung Moderasi Kemenag Latih Penyuluh Agama
Sehingga lanjutnya santri menjadi aktor global dalam segala aspek keilmuan dan pengabdian masyarakat. Kemudian dapat bermanfaat ke berbagai bidang profesi, memiliki keahlian bermacam-macam, bahkan mereka menjadi pemimpin negara.
“Meski bisa menjadi apa saja, santri tidak melupakan tugas utamanya, yaitu menjaga agama itu sendiri. Santri selalu mengedepankan nilai-nilai agama dalam setiap perilakunya. Bagi santri, agama adalah mata air yang selalu mengalirkan inspirasi-inspirasi untuk menjaga dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan,” tandas Wamen.
“Optimalisasi Zakat Wakaf, Kemandirian Pondok Pesantren serta Peranan Santri dapat menjadi kekuatan utama demi memajukan agama dan bangsa kita demi Indonesia Makmur dan Bermartabat,” sambungnya.
Di sisi lain kata Wamenag pesantren diharapkan dapat menghasilkan kader ulama yang berilmu tinggi dan dapat menjadi panutan di masyarakat dalam membentuk pemahaman agama dan keberagamaan yang moderat dan cinta tanah air, serta membentuk perilaku yang mendorong terciptanya kerukunan hidup beragama.
“Pesantren juga diharapkan dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin yang amanah, santun, dan berakhlak mulia, sehingga masyarakat percaya akan perubahan ke arah yang lebih baik. Selain itu, pesantren juga diharapkan dapat menghasilkan enterpreneur yang berjiwa sosial dan memberikan kemanfaatan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Di depan santri Pondok Modern Tazakka, Wamenag juga berkisah tentang suka dukanya waktu menimba ilmu di pesantren. Ia mengatakan setiap kali berkunjung ke pesantren, selalu teringat masa-masa ketika masih menjadi santri, dengan segala suka dukanya.
“Saat itu tidak terbersit dalam pikiran bahwa bisa seperti sekarang ini mendapatkan amanah sebagai pejabat negara, menjadi Wakil Menteri Agama. Pengalaman ini kami harapkan dapat menjadi pemicu bagi santri untuk memiliki cita-cita yang setinggi-tingginya dan untuk mengembangkan potensinya semaksimal mungkin untuk mencapai cita-cita tersebut,” imbuh Wamenag.
Dalam kesempatan itu Wamenag bersamaYayasan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Assalam fil alamin atau Asfa Foundation Komjen Pol (P) Dr. Syafruddin dan pihak Pondok Modern Tazakka menyerahkan tasarruf zakat kepada fakir dan miskin, guru, imam masjid, muadzin, beasiswa kader pesantren, beasiswa Universitas Darunnajah dan Darussalam, beasiswa pascasarjana UGM UIN Jakarta, UIN Surabaya dan UIN Pekalongan.
Wamenag juga didapuk menandatangani prasasti Gedung Makkah Pondok Modern Tazakka yang berdiri megah di atas lahan seluas 13 hektare. ***