Menhut Raja Juli Antoni dan Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menggelar pertemuan di Kantor Bapanas, Komplek Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan. (Foto: Kemenhut RI)
Jakarta Selatan, serayunusantara.com – Melansir dari laman KLHK RI, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana hari ini, Selasa (26/11/2024) menggelar pertemuan penting yang membahas potensi kolaborasi dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan perbaikan gizi masyarakat melalui pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Pertemuan ini berlangsung di lantai 1 Gedung E Kantor Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komplek Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, dengan dihadiri pejabat tinggi dari kedua lembaga.
Dalam keterangannya, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan siap menjalankan target swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Dalam hal itu, Raja Juli mengatakan bahwa sektor kehutanan melalui program perhutanan sosial dapat menjadi tulang punggung bagi pemenuhan swasembada pangan.
“Kami di Kementerian Kehutanan secara serius mendukung visi besar Pak Presiden Prabowo Subianto untuk swasembada pangan dan makan bergizi gratis ini. Terkait hal itu, kami memiliki program perhutanan sosial,” ujarnya.
Raja Juli menyampaikan ada 8 juta hektar yang sudah diredistribusi kepada masyarakat. Dan masih ada sisa 7 juta lagi lahan yang bisa dimanfaatkan.
“Dari 8 juta hektar tersebut perlu diintensifikasi. Kemudian, bagaimana kemudian area 8 juta ini dapat dihubungkan dengan area kerja Badan Gizi Nasional,” katanya.
Baca Juga: Menhut Raja Antoni Lepasliarkan Satwa Dilindungi dan Beri 12 SK Perhutanan Sosial di Sorong
Raja Juli menegaskan setidaknya ada dua hal yang akan berjalan. Pertama, untuk program makan bergizi gratis ini akan sukses. Dalam artian, delivery-nya kepada ibu hamil, kepada anak-anak kita. Pada saat bersamaan, dan ini yang menjadi salah satu tujuan besar Pak Prabowo membuat ekonomi di petani, di masyarakat bawah, di ujung-ujung pulau-pulau di Indonesia itu menggeliat. Karena ada aktivitas ekonomi.
Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional, menyatakan bahwa pertemuan ini membuka peluang baru untuk menyelaraskan program gizi dengan perhutanan sosial. Ia juga menyampaikan hutan Indonesia banyak menyimpan potensi untuk memproduksi pangan.
“Jadi ketika nanti produksinya ada, maka akan dibutuhkan siapa yang bisa menyerap hasil dari produksi tersebut. Dan Badan Gizi hadir nanti di lokasi-lokasi itu menjadi off-taker ke depan bagi produk-produk yang dikembangkan di perhutanan sosial. Dan produknya akan kita deliver untuk makan bergizi untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak sekolah dari PAUD sampai SMA,” katanya.
“Saya kira itu yang kita bicarakan tadi dan kita melihat bahwa sudah ada beberapa perhutanan sosial yang sudah sangat produktif. Nanti akan kami dukung dengan kehadiran satuan pelayanan di wilayah-wilayah tersebut,” lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni didampingi Dirjen PDASRH, Dirjen PHL dan Dirjen PSKL.***