Menteri PPPA Arifah Fauzi dalam RTM Penanganan Pascabencana Kebakaran di Kelurahan Kebon Kosong Jakarta Pusat, di Kantor Kemenko PMK. (Foto: KemenPPPA RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman KemenPPPA RI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bergerak cepat merespon terjadinya bencana kebakaran di Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Menteri PPPA, Arifah Fauzi menyampaikan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan pemenuhan hak dan perlindungan perempuan dan anak korban di lokasi pengungsian.
“Dalam merespon kondisi bencana kebakaran di Kelurahan Kebon Kosong ini, hal yang kami prioritaskan adalah mengkoordinasikan dan memastikan pemenuhan hak dan perlindungan perempuan dan anak. Selain itu, psikolog layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) kami juga akan memberikan pelayanan dukungan psikososial bagi anak dan perempuan yang terdampak bencana kebakaran tersebut,” ujar Menteri PPPA dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (RTM) Penanganan Pascabencana Kebakaran di Kelurahan Kebon Kosong Jakarta Pusat, di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Kamis (12/12).
Lebih lanjut, Menteri PPPA mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Sosial, dan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) Provinsi DKI Jakarta, juga akan mengefektifkan klaster kekerasan berbasis gender (KBG) dalam situasi bencana. Pasalnya, rentan terjadi KBG di lokasi bencana dalam bentuk pelecehan dan kekerasan seksual. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya sarana dan prasarana yang tidak responsif gender, seperti lokasi mandi, cuci, dan kakus (MCK) ataupun tenda pengungsian yang belum terpisah antara laki-laki dan perempuan.
“Kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga keamanan para pengungsi, terutama perempuan dan anak agar tidak mengalami hal-hal yang tentunya tidak kita inginkan, dalam hal ini terkait dengan kekerasan, termasuk kekerasan seksual,” tutur Menteri PPPA.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno menyebutkan dalam kejadian kebakaran di Kelurahan Kebon Kosong, 197 bangunan terbakar yang berdampak pada 594 kepala keluarga (KK) dan 1.520 jiwa. Saat ini para korban terdampak berada di beberapa titik pengungsian, yaitu Sekolah Dasar Negeri Kebon Kosong 09 dan lahan kosong yang didirikan tenda.
Menurut Menko PMK, dalam RTM tersebut telah didiskusikan terkait bantuan hunian sementara bagi para korban terdampak. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko lebih lanjut apabila korban terdampak terlalu lama berada di dalam pengungsian.
“Selama di dalam pengungsian pemerintah lintas Kementerian/Lembaga, swasta, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah berusaha maksimal memberikan pelayanan yang terbaik dalam meringankan beban dari keluarga yang terdampak yang berada di dalam pengungsian. Kami menyadari keluarga terdampak ini tidak boleh berlama-lama di pengungsian. Oleh karena itu, tadi kita bahas untuk memberikan minimal tempat tinggal sementara bagi para korban terdampak. Nanti Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Wakil Menteri Pekerjaan Umun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta; dan Direktur Utama Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran akan meninjau ke beberapa rumah susun yang tersedia yang kita alokasikan sebagai rumah singgah,” tutup Menko PMK.***