Kampung Coklat tampak dari depan. (Foto: Ahmad Zunaedi/Serayu Nusantara)
Blitar, serayunusantara.com – Pada dini hari Rabu (25/4/2023) sekitar pukul 01.30 WIB, Wisata Edukasi Kampung Coklat di Blitar mengalami kebakaran besar. Lima unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Kota (Pemkot) Blitar dikerahkan untuk menaklukkan si jago merah.
Menurut Kholid Mustofa, pemilik Kampung Coklat, kobaran api berhasil dipadamkan kurang lebih empat jam. Kendati demikian, tidak ada korban jiwa dan hanya bagian ruang cooking class yang mengalami kerusakan cukup parah. Kerugian ditafsirkan hingga ratusan juta rupiah.
“Alhamdulillah, yang jelas tidak ada korban jiwa. Hanya bagian ruang cooking class saja seluas 25 meter persegi,” ujarnya saat dikonfirmasi di lokasi kejadian Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu pagi.
Kholid menambahkan, bahwa penyebab kebakaran itu diduga awalnya akibat kelalaian karyawan yang lupa tidak mencabut rice cooker untuk pemanas cokelat. Disamping itu, kata dia lagi, area tersebut banyak tumpukan kertas pembungkus coklat dan coklat jadi yang sangat mudah terbakar.
“Begitu kira-kira itu bagian kecil penyebabnya. Kemudian ini menjawab media masa, bahwa kebakaran besar yang sebenarnya terjadi hanya di ruang cooking class saja, dan kurang lebih hanya bagian 5 persen dari luas area yang ada di kampung coklat,” terangnya.
Sementara itu, Muklas (41) Satpam Kampung Cokelat membeberkan kronologi awal kejadian yang saat itu dia bersama kedua rekannya berjaga di barat gedung produksi dan melihat api di ruangan cooking class.
Baca Juga: Kampung Wisata Pasar Jaranan Kelurahan Blitar Jadi Icon Baru Kota Blitar
Melihat itu, ia memberitahu kedua rekannya untuk bergegas berusaha memadamkan api. Namun, akibat kondisi pintu ruangan tertutup dan terkunci, ketiganya tidak bisa berbuat banyak untuk memadamkan api yang sudah mulai menjalar disekitar ruangan.
“Bergegas kami menghubungi pemadam kebakaran. 20 menit kemudian, lima unit mobil pemadam dan tiga unit mobil tangki supply air diterjunkan untuk memadamkannya,” kata Muklas.
Selanjutnya, kepala bagian operasional dan pemasaran Wisata Edukasi Kampung Coklat, Edi Purwanto menginformasikan kepada pengunjung untuk tetap datang jika ingin liburan. Pihaknya hanya menutup bagian yang terbakar saja. Masih banyak wahana lainnya yang baru di bangun untuk dapat dinikmati.
Sedangkan, dua pintu masuk Kampung Coklat pun tetap dibuka untuk umum. Pihak pengelola memastikan bahwa wisata Kampung Coklat tetap aman dikunjungi warga.
“Kami tetap buka untuk umum karena kan ini cuma 5 persen dari total wahana,” pungkas Edi. (Jun)