Jakarta, serayunusantara.com — Melansir dari laman Kemendikbudristek RI, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menerima kunjungan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dalam upaya untuk memperkuat kebijakan pengembangan bahasa dan sastra serta pelestarian kebudayaan nasional, di Kantor Badan Bahasa, Jakarta, pada Selasa (4/2).
Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, menegaskan pentingnya penguatan literasi dan bahasa dalam membangun karakter bangsa. “Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga cerminan jati diri bangsa. Oleh karena itu, kita harus terus memperkuat penggunaannya di ruang publik serta meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa dan sastra,” ujarnya.
Kemendikdasmen telah menyusun peta jalan internasionalisasi bahasa Indonesia agar semakin dikenal di tingkat global. Pemerintah juga berupaya meningkatkan jumlah peserta Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) sebagai bagian dari pendidikan karakter dan penguatan identitas nasional.
Kemenko PMK menyampaikan bahwa saat ini terdapat lima deputi yang menangani berbagai aspek pembangunan manusia dan kebudayaan. Namun, di beberapa daerah, dinas kebudayaan belum berdiri sendiri, sehingga satu dinas harus menangani banyak urusan sekaligus berkoordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait.
Baca Juga: Mendikdasmen Dorong Inovasi Pembelajaran untuk Wujudkan Pendidikan Bermutu
Audiensi ini juga membahas Prioritas Nasional ke-8 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, yang menekankan pentingnya harmoni sosial, pelestarian budaya, dan penguatan karakter bangsa. Beberapa kebijakan utama yang dibahas mencakup peningkatan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik, revitalisasi bahasa daerah, serta penguatan sastra daerah sebagai bagian dari identitas budaya.
Menutup audiensi, perwakilan Kemenko PMK menegaskan komitmennya dalam mendorong pemerintah daerah agar lebih aktif dalam memperkuat keberadaan sastra daerah. “Kami berharap setiap pemerintah daerah lebih peduli dalam melestarikan dan mengembangkan sastra daerah, karena ini adalah bagian penting dari identitas dan kebudayaan bangsa yang harus terus dijaga,” ujar perwakilan Kemenko PMK.***