Kediri, serayunusantara.com – Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar ikuti launching SAPA MUSLIMAT (Sahabat Perempuan dan Anak Muslimat), Minggu (21/5) di Kantor PC Muslimat NU). Launching ini ditandai dengan penyematan rompi kepada relawan SAPA MUSLIMAT dari ketiga kecamatan secara simbolis.
SAPA MUSLIMAT merupakan relawan dari anggota Muslimat NU yang memiliki banyak tugas. Pertama, memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan. Kedua, memberikan pendampingan terkait penguatan spiritual kepada korban kekerasan baik perempuan maupun anak.
Saat ditemui, Wali Kota Kediri mendukung dan merasa senang Muslimat NU juga bergerak dalam hal perlindungan perempuan dan anak. Ke depan, diharapkan para relawan SAPA MUSLIMAT ini bisa menjadi kader yang selalu mengayomi masyarakat Kota Kediri. Jadi semakin banyak kader yang menangani permasalahan perlindungan anak dan perempuan maka akan semakin baik.
Di samping itu pula, Abdullah Abu Bakar juga mengharapkan Muslimat NU Kota bekerjasama dengan pemerintah maupun lembaga perlindungan anak. Tujuannya bila menemukan kasus yang menyangkut perlindungan perempuan dan anak, para relawan SAPA MUSLIMAT ini tahu harus melapor ke siapa dan apa yang harus dilakukan. “Karena mereka ini pada akhirnya berada pada garda terdepan dalam perlindungan anak dan perempuan,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Kediri mengungkapkan bahwa Muslimat NU ini memiliki jaringan yang luar biasa apalagi juga telah membuat komitmen bersama dalam hal perlindungan perempuan dan anak. Setelah membuat komitmen bersama berikutnya harus belajar tentang hal-hal yang harus dilakukan kaitannya dengan perlindungan anak dan perempuan.
Lebih lanjut Ferry Silviana Abu Bakar ini juga selalu mengingatkan ibu-ibu Muslimat NU ini agar memberikan pendidikan seksual kepada anak-anak sejak kecil agar mereka tahu dan lebih bisa menjaga dirinya. Selain itu, dalam memberikan edukasi seksual kepada anak harus dengan bahasa yang jelas. “Jangan menggunakan bahasa yang aneh-aneh karena ini bukan hal yang tabu untuk dibicarakan,” pesannya.
Pada kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama dalam perlindungan anak dan perempuan di Kota Kediri oleh Wali Kota Kediri, Ketua TP PKK Kota Kediri, Kepala DP3AP2KB, Ketua LKBH NU, Ketua LTNU, Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Kediri, Ketua LPA Kediri, Ketua PC NU Kota Kediri, dan Ketua PC Muslimat NU Kota Kediri.
Hadir pula dalam acara ini Kepala Bagian Kesra Kota Kediri Ahmad Jainudin, Ketua PC Muslimat NU Kota Kediri Nurul Latifah, Wakil Dekan 2 Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Robingatun, Ketua LKBH NU Abdullah Taufiq, dan Anggota Muslimat NU Kota Kediri. ***