Jatim, serayunusantara.com – Prof. Syamsul Maarif, Guru Besar Sosiologi Kebencanaan Universitas Pertahanan (Unhan) Bogor sekaligus mantan Kepala BNPB pertama, menilai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur telah berkembang menjadi pusat literasi kebencanaan terkemuka di Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikannya usai mengunjungi Kantor BPBD Jatim di Jl. Letjen S. Parman 55, Waru, Sidoarjo. Ia menyoroti keberadaan Taman Edukasi Bencana sebagai bukti kesiapan BPBD Jatim menjadi Pusat Literasi Kebencanaan (Puslitrana) atau Disaster Literacy Centre (DLC).
Menurut Syamsul, literasi kebencanaan tidak hanya sekadar memberikan pemahaman tentang bencana kepada anak-anak dan masyarakat yang berkunjung. Lebih dari itu, hal ini menjadi investasi pengetahuan jangka panjang, membentuk kesadaran sejak dini agar kelak dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan, baik di ranah birokrasi, politik, maupun sektor lainnya.
“Pengetahuan kebencanaan yang ditanamkan sejak kecil akan membekas kuat dalam memori, menjadi dasar pengambilan keputusan saat mereka dewasa,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (13/7/2025).
Baca Juga: Kemendagri Siap Terbitkan Surat Edaran untuk Pilkades di Jatim
Ia pun mengisahkan Tilly Smith, seorang gadis 10 tahun asal Inggris yang berhasil menyelamatkan ratusan nyawa saat tsunami melanda Pantai Phuket, Thailand, pada 2004, berkat pengetahuan tentang tsunami yang ia peroleh di sekolah.
Selain itu, Syamsul mengapresiasi inovasi teknologi BPBD Jatim, seperti kehadiran BPBD One—kendaraan operasional canggih yang mampu memetakan lokasi bencana secara cepat dan menjembatani komunikasi di area blank spot.
“Respons cepat dan tepat adalah kunci penanganan bencana. Dengan BPBD One, saya yakin BPBD Jatim dapat bertindak lebih efektif,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Syamsul turut mencoba simulator gempa, mengunjungi Tenda Pendidikan Bencana (Tenpina), dan melihat langsung fasilitas BPBD One. Turut hadir mendampingi, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto, Sekretaris BPBD Jatim Andhika Nurrahmad Sudigda, dan Plt. Kabid PK Dadang Iqwandy. (Serayu)






