Blitar, serayunusantara.com – Meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak dan penyalahgunaan narkoba di berbagai daerah, termasuk hingga pelosok desa, mendorong Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bhakti Nusantara untuk mengambil langkah konkret.
Lembaga pendidikan nonformal tersebut resmi membentuk Satgas Perlindungan Anak dan Anti Narkoba sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi muda.
Ketua Satgas, Hari Wahyudi, menjelaskan bahwa pembentukan tim ini merupakan bentuk reaksi cepat terhadap berbagai persoalan sosial yang muncul di tengah masyarakat, terutama di lingkungan pendidikan kesetaraan.
“Satgas ini difokuskan untuk pencegahan, penjangkauan, hingga aspek rehabilitatif. Awalnya untuk siswa sekolah kesetaraan, tapi ke depan bisa dikembangkan untuk masyarakat luas,” ujar Yudi saat dikonfirmasi pada Kamis (17/10/2025).
Baca Juga: Khusna Lindarti Ukir Sejarah, Jadi Sekda Perempuan Pertama Kabupaten Blitar
Menurutnya, Satgas yang diberi nama Satgas Nusantara ini memiliki tugas untuk memberikan edukasi, pendampingan, serta menangani kasus kekerasan anak, perundungan (bullying), dan penyalahgunaan narkoba.
Upaya dilakukan secara kolaboratif dengan berbagai lembaga seperti BNN dan UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
“Kami sudah menyiapkan SOP penanganan agar lebih maksimal. Di dalamnya mencakup asesmen awal hingga konseling yang ditangani tenaga profesional. Kami ingin memastikan setiap kasus mendapat penanganan yang tepat dan cepat,” jelasnya.
Hari menegaskan, langkah ini merupakan bentuk komitmen PKBM Bhakti Nusantara dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, ramah anak, dan bebas narkoba.
Ia juga berharap sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, serta masyarakat dapat menekan angka kekerasan anak dan penyalahgunaan narkoba di Blitar.
“Harapan besar kami adalah semua pihak bersatu dalam upaya perlindungan anak dan pemberantasan narkoba. Hanya dengan kerja sama dan kepedulian bersama, masalah ini bisa kita atasi,” pungkasnya. (serayu)







