Tulungagung, serayunusantara.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung langsung turun tangan menyusul kasus dugaan keracunan massal yang dialami 63 siswa SMPN 1 Boyolangu setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Meski seluruh korban kini dalam kondisi stabil, peristiwa ini menjadi peringatan serius bagi seluruh penyedia dan pengawas program tersebut.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Anna Septi Saripah, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan audit mendadak ke sejumlah Satuan Penyedia Program Gizi (SPPG) untuk memastikan keamanan pangan dan menelusuri kemungkinan sumber kontaminasi.
“Kami sudah menurunkan tim ke lapangan sejak laporan pertama diterima. Audit dilakukan di beberapa SPPG, dan hasilnya akan kami gunakan sebagai dasar untuk memperkuat sistem pengawasan,” ujar Anna, Jumat (17/10/2025).
Selain penelusuran langsung, Dinkes juga berkoordinasi dengan Satgas Program MBG guna menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) secara komprehensif. Langkah ini mencakup investigasi epidemiologi, evaluasi rantai distribusi makanan, serta perbaikan prosedur operasional standar (SOP) di tingkat penyedia.
“Sebagai langkah preventif, minggu depan kami akan memanggil seluruh SPPG di Tulungagung untuk pembinaan menyeluruh. Kami tekankan kembali pentingnya standar sanitasi, kebersihan, dan keamanan pangan dalam setiap tahap pengolahan,” jelas Anna.
Baca Juga: Ada Peneabran 5.000 Benih Ikan di Tulungagung, Tegaskan Komitmen Lawan Penangkapan Ikan Ilegal
Kasus keracunan di SMPN 1 Boyolangu menjadi perhatian publik karena berkaitan dengan program prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini bertujuan memperbaiki gizi siswa di seluruh Indonesia.
Dinkes menegaskan bahwa pihaknya akan memastikan program tetap berjalan aman dan kredibel, tanpa menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap inisiatif pemerintah pusat tersebut.
“Program ini sangat strategis bagi masa depan anak-anak. Kami tidak ingin kejadian seperti ini menodai tujuannya. Dinkes akan memperketat kontrol mutu di semua lini,” tegas Anna Septi.
Melalui langkah cepat tersebut, Dinkes Tulungagung berupaya memastikan agar insiden serupa tidak terulang. Pemerintah daerah juga akan meningkatkan sinergi lintas instansi agar pengawasan program MBG dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
“Kami berkomitmen memastikan makanan yang dikonsumsi siswa benar-benar aman, bergizi, dan layak. Ini tanggung jawab bersama antara penyedia, pengawas, dan pemerintah,” tutup Anna. (serayu)