Blitar, serayunusantara.com – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung menggelar seminar bertema “Pendidikan Keluarga dan Pesantren dalam Membentuk Generasi Berakhlak dan Produktif” di Ballroom Grand Mansion II Blitar, Senin (28/10/2025).
Acara ini menghadirkan Ir. Endro Hermono, M.B.A., Anggota DPR RI Komisi VIII Fraksi Gerindra, sebagai narasumber utama. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dr. Moh. Zaini, M.A., Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN SATU Tulungagung, bersama jajaran dosen, mahasiswa, dan perwakilan lembaga pendidikan Islam dari Blitar dan sekitarnya.
Seminar ini menjadi ajang refleksi penting mengenai sinergi pendidikan keluarga dan pesantren dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam moral, spiritual, dan produktivitas.
Dalam paparannya, Ir. Endro Hermono, M.B.A. menegaskan bahwa peran keluarga dan pesantren merupakan fondasi utama dalam mencetak generasi Indonesia yang berakhlak dan tangguh menghadapi tantangan zaman.
“Sebagaimana arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto, pendidikan nasional hari ini tidak boleh berhenti pada tataran akademik. Kita harus membangun generasi yang memiliki jiwa nasionalis, karakter pekerja keras, dan moralitas yang tinggi. Keluarga dan pesantren adalah dua pilar utama dalam membentuk manusia Indonesia seutuhnya,” ujar Endro Hermono dengan tegas di hadapan peserta seminar.
Ia juga menambahkan, pemerintah saat ini tengah mendorong revitalisasi sistem pendidikan yang berpihak pada pembangunan karakter bangsa.
“Kita ingin anak-anak muda Indonesia tidak hanya pandai, tetapi juga siap mengabdi untuk bangsanya. Prabowo Subianto berulang kali mengingatkan, masa depan bangsa ini ditentukan oleh seberapa kuat karakter dan akhlak generasinya,” imbuhnya dengan nada penuh semangat.
Sementara itu, Dr. Moh. Zaini, M.A. selaku Wakil Dekan III FTIK UIN SATU Tulungagung menyampaikan bahwa seminar ini merupakan bagian dari upaya kampus untuk memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan nilai-nilai pesantren.
“Pendidikan Islam harus mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan ruh spiritualitasnya. Kolaborasi antara kampus dan pesantren akan melahirkan generasi berilmu sekaligus berakhlakul karimah,” ujarnya.
Acara berlangsung khidmat dan penuh antusiasme. Para peserta tampak aktif mengikuti sesi diskusi, menandai komitmen kuat kalangan akademisi dan masyarakat pesantren untuk bersama-sama membangun pendidikan Islam yang berkarakter, adaptif, dan produktif di era modern. (FAK)







