Blitar, serayunusantara.com – Puskesmas Pembantu (Pustu) menjadi salah satu fasilitas kesehatan dengan peran penting dalam memperluas jangkauan pelayanan medis dasar, khususnya di wilayah yang jauh dari pusat kota.
Keberadaan unit layanan ini dinilai menjawab persoalan akses kesehatan di desa terpencil, kawasan perbukitan, hingga daerah dengan transportasi yang terbatas, sehingga masyarakat tidak perlu menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan pengobatan.
Secara struktur, Pustu berada di bawah koordinasi puskesmas induk yang bertanggung jawab terhadap pengawasan, penyediaan obat-obatan, serta peralatan medis.
Walaupun layanan yang diberikan tidak selengkap puskesmas utama, Pustu menjadi garda depan dalam upaya promotif, preventif, dan kuratif tingkat dasar. Di sejumlah wilayah, fasilitas ini bahkan menjadi satu-satunya layanan kesehatan terdekat yang bisa diakses masyarakat.
Baca Juga: Peran Masjid Sebagai Pusat Ibadah dan Kegiatan Sosial Semakin Menguat di Tengah Masyarakat
Pelayanan di Pustu umumnya mencakup pemeriksaan kesehatan dan pengobatan ringan, imunisasi, pemantauan tumbuh kembang anak, serta layanan kesehatan ibu hamil dan menyusui.
Fasilitas ini juga kerap digunakan untuk kegiatan edukasi masyarakat, seperti penyuluhan hidup bersih dan sehat, pencegahan penyakit menular, hingga program penurunan angka stunting.
Tenaga kesehatan yang bertugas di Pustu mayoritas merupakan perawat atau bidan yang dibekali kemampuan pelayanan medis dasar.
Jumlah personel memang terbatas, namun peran mereka sangat penting karena berhadapan langsung dengan masyarakat setiap hari, terutama di daerah yang masih kekurangan dokter atau tenaga medis lainnya.
“Alhamdulilah pelayanan di sini sangat bagus,” kata Ifan Roni,
Jika ditemukan kasus medis yang membutuhkan penanganan lanjutan, petugas akan memberikan rujukan ke puskesmas induk atau fasilitas kesehatan lain yang lebih lengkap.
Baca Juga: Puskesmas Sukorejo Blitar Terus Berkembang, Warga Harapkan Pelayanan Kesehatan Semakin Maju
Kehadiran Pustu tidak hanya memudahkan masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan, tetapi juga membawa dampak sosial yang signifikan.
Warga menjadi lebih rutin memeriksakan kondisi tubuh, meningkat kesadaran akan pentingnya kesehatan, serta merasa lebih tenang karena adanya fasilitas medis dalam jangkauan dekat. (ha/ke)







