Blitar, serayunusantara.com – Pisang sudah lama jadi buah paling mudah ditemui di Indonesia, tapi perkembangan olahannya beberapa tahun terakhir bikin banyak orang heran: bagaimana satu jenis buah bisa berubah jadi ratusan produk kuliner baru dan tetap laku di pasaran?
Ternyata faktor ketersediaan bahan, kreativitas pelaku usaha, dan selera konsumen yang makin variatif membuat olahan pisang berkembang sangat cepat.
Pelaku UMKM kuliner di sejumlah kota menyebut tren ini didorong kebutuhan pasar yang semakin dinamis.
Salah satunya disampaikan oleh praktisi kuliner lokal, Dewi Pratiwi, yang menilai pisang sudah bukan sekadar buah konsumsi harian, tetapi bahan baku bisnis yang peluangnya besar.
“Selama orang Indonesia doyan makanan manis dan suka coba hal baru, olahan pisang nggak akan mati gaya. Bahan bakunya murah, gampang diolah, dan hasilnya bisa dijual dalam banyak variasi. Ini peluang ekonomi yang realistis,” ujarnya.
Baca Juga: Menjamurnya Toko Optik di Kota Blitar dan Faktor yang Mendorong Pertumbuhannya
Inovasi yang muncul bukan main. Pisang nugget dengan topping aneka rasa, banana crispy, molen premium, banana roll hingga puff pastry sudah jadi kudapan populer di pasar.
Sementara itu, dessert seperti banana cake, brownies pisang, donat pisang hingga banana cheesecake memperluas pasar ke dunia pastry.
Belum lagi keripik pisang aneka rasa yang kini merambah pasar nasional bahkan ekspor.
Tak hanya makanan, olahan minuman berbahan pisang seperti banana milk, smoothies, hingga milkshake juga ikut memperkuat tren. Konsumen, khususnya generasi muda, menganggap produk ini lebih praktis, sehat, dan cocok untuk gaya hidup serba cepat.
Menurut Dewi, tren ini juga menguntungkan petani. “Selama dulu petani cuma bisa jual pisang segar, sekarang ada jalur baru. Pisang bisa diolah dulu baru dijual dengan harga lebih tinggi. Ini dampaknya besar untuk ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Melihat minat konsumen yang tetap tinggi serta munculnya varian baru dari waktu ke waktu, tren olahan pisang diperkirakan akan terus berlanjut.
Selama kreativitas pelaku usaha tidak berhenti, pisang akan tetap menjadi komoditas kuliner favorit yang mampu memberikan nilai ekonomi sekaligus memperkaya ragam kuliner lokal. (ke/ha)







