Sulak Bulu Ayam, Perabot Klasik yang Tak Lekang Waktu, Jagoan Bersih-Bersih Rumah Tangga

Blitar, serayunusantara.com — Di tengah gempuran microfiber dan alat pembersih canggih, sulak bulu ayam—atau kemoceng tradisional—tetap mempertahankan popularitasnya sebagai alat pembersih debu andalan di rumah-rumah Blitar.

Alat sederhana yang terbuat dari rangkaian bulu ayam atau unggas lainnya ini dihargai karena kemampuannya menjangkau celah sempit dan membersihkan perabotan antik tanpa risiko goresan.

Desain sulak bulu ayam yang ringan dan lentur memungkinkan pengguna untuk membersihkan debu pada permukaan sensitif seperti layar televisi, patung keramik, atau sudut-sudut ukiran kayu tanpa merusaknya.

Selain fungsional, sulak bulu ayam juga seringkali dianggap sebagai dekorasi tradisional yang menambah nuansa klasik di rumah.

Baca Juga: Daun Talas: Bukan Sekadar Pembungkus, Simpan Fakta Sains Unik Efek Tahan Air Alami

Seorang pedagang perabot rumah tangga di pasar tradisional Blitar, Bu Siti (60), mengakui bahwa permintaan terhadap sulak bulu ayam tidak pernah surut.

“Meskipun banyak alat baru, orang tetap mencari yang bulu ayam ini. Katanya lebih efektif buat debu tipis, dan juga lebih murah. Kami bahkan masih menerima pesanan yang dicat warna-warni,” ungkap Bu Siti.

Meskipun efisien, para ahli kebersihan menyarankan agar sulak bulu ayam digunakan hanya untuk debu ringan dan segera dibersihkan setelah digunakan.

Hal ini penting untuk mencegah debu yang terperangkap di bulu kembali menyebar ke udara, menjamin kebersihan rumah tangga secara optimal.

Sulak bulu ayam, dengan desain klasiknya, membuktikan bahwa terkadang, alat tradisional adalah solusi terbaik untuk kebutuhan sehari-hari. (Fis/Serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *