Surabaya, serayunusantara.com – Bupati Malang Sanusi, mengikuti rapat kerja bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait program penanaman tebu dengan konsep bongkar ratoon di Gedung Grahadi, Surabaya, Selasa (16/12) malam.
Dalam forum tersebut, Abah Sanusi menegaskan kesiapan Pemkab Malang mendukung penuh program tersebut.
Bupati Malang menyampaikan, koordinasi telah dilakukan dengan petani, KUD, serta manajemen dua pabrik gula di Kabupaten Malang.
PG Krebet Baru beroperasi hingga 20 Desember, sementara PG Kebon Agung tetap beroperasi selama pasokan tebu tersedia karena juga memproduksi gula rafinasi.
Harga tebu di Malang saat ini sebesar Rp60 ribu per kwintal dengan ongkos tebang Rp15–20 ribu. Dengan demikian, petani memperoleh pendapatan bersih sekitar Rp40 ribu per kwintal yang dinilai lebih menguntungkan dibanding komoditas pertanian lain.
Untuk bongkar ratoon mandiri, Kabupaten Malang telah merealisasikan seluas 411 hektare tanpa dukungan APBN. Sementara program bongkar ratoon dari APBN mencakup tahap I seluas 1.110 hektare, tahap II 396 hektare, dan tahap III 300 hektare, dengan total sekitar 2.400 hektare.
Baca Juga: Bupati Malang Teken BAST Hibah Aset Pemkab kepada Pangkalan TNI AL Malang
Abah Sanusi menambahkan, potensi perluasan masih terbuka melalui lahan PTPN yang bekerja sama dengan Kodam V/Brawijaya seluas 1.000 hektare. Selain itu, terdapat peluang tambahan lahan di wilayah Kalibakar dan Pancursari yang dapat dimanfaatkan.
Ia berharap dukungan pemerintah pusat jika perluasan bongkar ratoon terus bertambah agar peningkatan produksi dapat terkelola dengan baik.
Menurutnya, revitalisasi pabrik gula dan penambahan pabrik baru diperlukan untuk meningkatkan rendemen serta mendukung terwujudnya swasembada gula nasional. (Ke/ha)







