Atlet Jujitsu Peraih Perunggu SEA Games Asal Ponorogo Dapat Apresiasi

Ponorogo, serayunusantara.com – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Ponorogo Lisdyarita menyampaikan rasa bangga saat menerima atlet jujitsu asal Ponorogo, Steefanny Kinky Henandita, di Pringgitan, Rabu (24/12/2025). Steefanny sukses mengharumkan nama daerah setelah meraih medali perunggu pada ajang SEA Games XXXIII 2025 di Thailand.

Lisdyarita yang akrab disapa Bunda Lis menilai capaian Steefanny di nomor Woman’s Fighting kelas 52 kilogram sebagai prestasi membanggakan sekaligus inspiratif bagi generasi muda Ponorogo. Menurutnya, keberhasilan tersebut membuktikan besarnya potensi pemuda dan pemudi daerah apabila didukung pembinaan yang berkesinambungan.

Pemkab Ponorogo, lanjut Bunda Lis, berkomitmen memberikan fasilitasi agar lahir atlet-atlet berprestasi lainnya. Prestasi olahraga diharapkan tidak hanya menjadi kebanggaan individu, tetapi juga masyarakat Ponorogo secara luas.

Sebagai bentuk apresiasi, Bunda Lis menyerahkan bonus sebesar Rp10 juta kepada Steefanny. Meski nilainya tidak besar, pemberian tersebut merupakan wujud perhatian dan dukungan pemerintah daerah terhadap atlet berprestasi. Ia menegaskan komitmen Pemkab untuk terus mendorong generasi muda agar bangkit dan berprestasi.

Bunda Lis juga mengajak seluruh pemangku kepentingan olahraga, mulai dari induk cabang, pelatih, hingga masyarakat, untuk bersinergi mencetak atlet unggulan. Ia turut mengapresiasi peran KONI Ponorogo dalam pembinaan dan pengelolaan olahraga prestasi di daerah.

Baca Juga: Ponorogo Ditargetkan Punya Sirkuit Permanen pada 2027

Sementara itu, Steefanny membagikan pengalamannya selama persiapan menuju SEA Games 2025. Ia menilai durasi pemusatan latihan nasional selama tiga bulan tergolong singkat dan berdampak pada kesiapan fisik maupun teknik. Selama masa tersebut, Steefanny menjalani diet ketat dan menurunkan berat badan hingga 10 kilogram dalam waktu tiga minggu.

Di SEA Games, Steefanny tampil dalam tiga pertandingan melawan atlet dari Thailand, Vietnam, dan Singapura. Persaingan terberat diakuinya datang dari atlet tuan rumah Thailand yang telah lama menjadi rival di ajang internasional.

Atlet berusia 23 tahun itu mengungkapkan telah menekuni jujitsu sejak duduk di bangku kelas VI SD. Meski menargetkan medali emas, ia tetap bersyukur mampu membawa pulang medali perunggu pada debutnya di SEA Games.

Steefanny juga memotivasi atlet muda Ponorogo agar tidak mudah menyerah dan terus memperbaiki diri setelah kegagalan. Ia mengaku bangga mendapat perhatian langsung dari Plt Bupati Ponorogo, sekaligus berharap tersedianya fasilitas latihan yang lebih memadai. Saat ini, pembangunan padepokan jujitsu Ponorogo disebutnya masih berjalan sekitar 50 persen. (Ke/ha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *