Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo membuka Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (POTRADNAS) Ke-9 Tahun 2023, di Open Space Gallery Linggarjati, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Selasa (13/6) pagi. (Foto: Yayan/Kemenpora RI)
Kuningan, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenpora RI, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo membuka Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (POTRADNAS) Ke-9 Tahun 2023, di Open Space Gallery Linggarjati, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Selasa (13/6) pagi.
Menpora Dito merasa senang, karena ditengah gempuran era globalisasi masih banyak anak muda yang berolahraga dengan ragam jenis tradisionalnya. Apalagi acara ini banyak melibatkan anak muda.
“Ini keren ya, ditengah era globalisasi yang banyak berkutat pada digital seperti e-sport dan sejenisnya, ini masih sangat banyak anak muda yang menggemari olahraga dari tradisional,” kata Menpora Dito.
Menteri berusia 32 tahun ini mengatakan pemerintah terus berkomitmen untuk melestarikan tradisi permainan tradisional yang sudah turun menurun. Diantaranya dengan mengembangkannya menjadi olahraga tradisional sehingga dapat dimainkan oleh generasi saat ini.
“Olahraga tradisional bisa sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kebugaran jasmani, sekaligus diharapkan pada suatu saat dari olahraga tradisional bisa menjadi prestasi,” tambahnya.
Baca Juga: Komisi X DPR RI Apresiasi Kontingen Indonesia Hattrick Juara Umum ASEAN Para Games
“Ayo kita jadikan tradisi menjadi prestasi. Sebagai contoh Pencak Silat dulunya juga merupakan olahraga tradisional sebagai warisan leluhur, pada akhirnya seperti pada SEA Games Tahun 2023 ini menyumbang 9 emas dan menjadi juara umum di Asia Tenggara. Dan ini akan kita dorong terus bisa masuk ke Olimpiade,” jelasnya.
Terakhir, Menpora Dito mengajak kolaborasi dan peran aktif dari daerah dan para pelaku olahraga tradisional untuk terus mengembangkan menjadi sports tourism, sports industry, yang pada akhirnya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Tantangan memang berat, tapi mari daerah dan para pelaku olahraga tradisional mengembangkan menjadi sports tourism. Seperti di Kuningan ini diselenggarakan di Kawasan Linggarjati yang ada wisata sejarah, mengingatkan perundingan Indonesia dan Belanda pasca kemerdekaan, sehingga masyarakat akan tahu bahwa tempat ini bagian tidak terpisahkan dimulainya perkembangan Indonesia sebagai bangsa merdeka,” ucapnya.
“Alat-alat yang dipakai seperti egrang, sumpit, terompah, bisa dijadikan industri olahraga, yang pada akhirnya akan turut meningkatkan ekonomi masyarakat,” tutupnya.
POTRADNAS sendiri dilaksanaka (13 sampai 15 Juni 2023) yang para pesertanya merupakan para anak muda berusia 15-22 tahun, yang terdiri dari 26 perwakilan kontingen dari Provinsi dan Kabupaten/Kota di Indonesia.
Baca Juga: Menpora Dito Sebut Kejuaraan Dunia Golf Junior 2023 Baik Untuk Pembinaan Atlet Junior Tanah Air
Ada lima jenis olahraga tradisional yang akan dipertandingkan pada POTRADNAS Ke-9 Tahun 2023 ini, seperti Hadang, Egrang, Sumpitan, Terompah Panjang dan Gasing. Pembukaan ditandai dengan peniupan Sumpitan ke sasaran oleh Menpora Dito dan Bupati Kuningan Acep Purnama.
Hadir, Anggota Komisi II DPR RI Agung Widyantoro, yang juga sebagai Ketua Persatuan Pelestarian Olahraga Tradisional (PORTINA) Pusat, dan dari Kemenpora ada Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, Stafsus Bidang Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Industri Olahraga, Ardima Rama Putra, Stafsus Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional, Alia Noorayu Laksono, serta Forkopimda Kabupaten Kuningan.***