Menteri ESDM Arifin Tasrif saat sambutan pada acara Rapat Kerja Badan Geologi di Bandung (Foto: Kementerian ESDM)
Bandung, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kementerian ESDM, kegiatan bidang Geo-Resources merupakan salah satu dari 4 (empat) pilar pembangunan bidang geologi yang dilaksanakan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Di kegiatan GeoResources ini, Badan Geologi melakukan kegiatan eksplorasi dan evaluasi potensi-potensi sumber daya mineral, batubara dan panas bumi dilakukan.
“Bidang Geo-Resources yang dilakukan Badan Geologi antara lain, percepatan eksplorasi terutama di area green field yang saat ini komoditas sedang naik daun, seperti mineral kritis dan strategis, hilirisasi batubara untuk ketahanan energi dan peningkatan nilai tambah dan percepatan pengembangan panas bumi melalui eksplorasi panas bumi,”ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam sambutannya pada acara Rapat Kerja Badan Geologi di Bandung, Kamis (15/6).
Kegiatan percepatan eksplorasi ini, sambung Arifin, ditunjang dengan percepatan pemetaan dan penyediaan data geologi skala lebih rinci dan operasional baik di darat dan lautan yang menggambarkan keadaan dan kandungan berbagai potensi sumber daya dan bahaya geologi lebih jelas.
Dari data-data yang disajikan Badan Geologi ini dapat diketahui betapa besarnya kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia. Ini menjadi tantangan tersendiri untuk mempersiapkan sumber daya manusia unggul untuk mengelolanya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Baca Juga: Kementerian ESDM Gandeng UNPAD Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Subsektor Geominerba
Senada dengan Menteri ESDM, Kepala Badan Geologi mengatakan, kegiatan pilar Geo-Resources terus ditingkatkan dan difokuskan untuk mendukung ketahanan energi dan mineral, khususnya transisi energi dalam penyediaan energi bersih.
“Kegiatan prioritas eksplorasi sumber daya mineral dan batubara tersebut meliputi, peningkatan status sumber daya dan cadangan untuk usaha pertambangan dan pencadangan negara, menyiapkan data untuk usulan Wilayah Penugasan, Wilayah Izin Usaha Pertambangan, Wilayah Pencadangan Negara dan Wilayah Pertambangan Rakyat, Eksplorasi Logam Tanah Jarang, Mineral Kritis dan Mineral Strategis untuk ketahanan sumber daya dan cadangan mineral, dan dukungan bahan baku industri Energi Baru dan terbarukan dan industri teknologi tinggi, serta meningkatkan nilai tambah sumber daya dan optimalisasi penambangan dan pengolahan dengan penyiapan data karakteristik mineral dan batubara metalurgi secara optimal,”urai Sugeng.
Kementerian ESDM memiliki target pada tahun 2021 – 2024 untuk pemenuhan rasio elektrifikasi mencapai 100% di seluruh wilayah Indonesia termasuk wilayah 3T. Untuk mendorong percepatan program bauran EBT melalui pemanfaatan energi panas bumi, Badan Geologi telah diberikan amanah untuk melaksanakan pengeoboran eksplorasi melalui slime hole drilling sejak tahun 2021.
“Melalui program eksplorasi panas bumi oleh pemerintah ini sangat vital. Perannya dalam menurunkan risiko, yang diharapkan mengakselerasi investasi panas bumi. Selain survei terpadu 3G (geologi, geofisika, geokimia) pada tahun 2023 ini kami mempersiapkan lokasi pengeboran meliputi Penyusunan Dokumen Lingkungan (UKL/UPL) danPenyiapan dan Pembangunan Infrastruktur Pengeboran, dan pada tahun 2024 nanti pelaksanaan pengeboran di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat dan Banda Baru, Kabupaten Maluku Maluku Tengah,” jelas Sugeng.
Baca Juga: Tingkatkan Kapabilitas SDM Migas, Kementerian ESDM dan JCCP Gelar Pelatihan
Kegiatan Geo-Resources juga dilakukan untuk pengungkapan sumber daya migas, Fokusnya adalah Eksplorasi di Discovery Basin (27 Cekungan) untuk menemukan play concept dan prospek baru. “Peningkatan Akuisisi Data Geologi, Geofisika dan Geokimia di daerah yang kurang Data (greenfield), meliputi 69 Cekungan Unexplored Basin, 12 Cekungan Prospective Basin. Kolaborasi Tripartit internal Kementerian ESDM (Badan Geologi, Ditjen Migas dan SKK Migas) telah berjalan dengan baik,” ujar Sugeng.***