Kabag TU mewaki Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Santoso saat acara implementasi Kurikulum Merdeka (Foto : Humas Jatim/Kemenag RI)
Surabaya, serayunusantara.com —— Melansir dari laman Kemenag RI, Ribuan guru Madrasah dan Sekolah berkumpul di Jawa Timur untuk mengikuti Peluncuran Implementasi Kurikulum Merdeka. Para guru ini berkumpul selama tiga hari, mulai 19 hingga 21 Juni 2023.
Kegiatan yang bekerjasama dengan Kedutaan Australia pada program Inovasi ini mengusung tema “Memperkuat Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Dasar”.
“Semoga dengan acara ini, para guru madrasah dapat semakin menyebarkan praktik baik kepada madrasah-madrasah yang ada di Jawa Timur,” kata Kepala Bagian Tata Usaha mewaki Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Santoso saat membuka acara Peluncuran Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah Jawa Timur dan bedah buku kisah transformasi pembelajaran di daerah, di Surabaya, Senin (19/6/2023).
“Praktik Kurikulum Merdeka sesungguhnya sudah lama dilakukan di Jawa Timur sejak madrasah itu lahir. Jadi sudah tidak kaget lagi dengan kurikulum merdeka itu,” sambung Santoso.
Santoso menyampaikan bahwa pendidikan karakter sudah lama dipraktekkan di Madrasah dan Pondok Pesantren dan dikenal dengan nama pendidikan akhlakul karimah. Dan itu merupakan dari bagian kurikulum merdeka.
Baca Juga: Kemenag Siapkan Kursi Roda dan Mobil Golf pada Puncak Haji untuk Layani Lansia
“Kami siap memfasilitasi semua guru di Jatim untuk melakukan percepatan implementasi kurikulum merdeka di Jawa Timur,” kata Santoso.
Untuk itu, lanjut Santoso, mengajak para guru bisa melakukan pembelajaran kurikulum merdeka secara massif. Di Provinsi hingga kabupaten/kota nantinya akan ada tim pendamping kurikulum merdeka.
“Sekarang pendamping kurikulum merdeka ini sudah ada di Kabupaten Sidoarjo, dengan tujuh madrasah sebagai piloting praktek kurikulum merdeka,” tandas Santoso.
Acara ini dihadiri 116 peserta dari Kemenag yang terdiiri dari Pengawas dan perwakilan KKM se Jawa Timur serta perwakilan sekolah dan ikut juga secara daring para guru dan kepala Madrasah sebanyak 1500 orang.***