Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dalam kunjungan kenegaraannya ke Australia, mengadakan pertemuan dengan pimpinan perusahaan terkemuka di negara tersebut (Foto: Kemenlu RI)
Sydney, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenlu RI, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dalam kunjungan kenegaraannya ke Australia, mengadakan pertemuan dengan pimpinan perusahaan terkemuka di negara tersebut pada Selasa (04/07). Pertemuan ini diadakan di ruang pertemuan Hotel Shangri-La di Sydney. Presiden Jokowi menyampaikan bahwa tujuan utama kunjungannya ke Australia adalah untuk memperkuat kerja sama ekonomi antara kedua negara.
“Dalam kunjungan saya ke Australia kali ini, fokus utama kami adalah penguatan kerja sama ekonomi, di mana Anda semua akan menjadi bagian penting dalam upaya ini,” ujar Presiden Jokowi.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Australia, Ed Husic, menyampaikan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Australia masih memiliki potensi untuk ditingkatkan. Selain itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Arsjad Rasjid, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, menyampaikan bahwa pada bulan September mendatang, rombongan pengusaha Australia akan berkunjung ke Indonesia.
Pada pertemuan itu, Presiden Jokowi memastikan bahwa Indonesia merupakan mitra terbaik untuk berinvestasi di kawasan Asia Tenggara, serta menekankan adanya sejumlah sektor prioritas yang memiliki potensi tinggi bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Baca Juga: Astana dan Nusantara Menjalin Kerjasama Sister City Pertama dalam Sejarah
Sektor prioritas pertama yang disebutkan adalah bidang hilirisasi industri. Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia dan Australia memiliki potensi besar untuk berintegrasi dalam mengembangkan industri baterai mobil listrik. Selain itu, Kepala Negara menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam sektor energi hijau. Indonesia memiliki potensi sebanyak 434 gigawatt dalam bidang energi baru terbarukan seperti angin, air, panas bumi, biofuel, dan surya.
Tidak hanya itu, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan konsep kota pintar berbasis hutan dan alam sedang dilakukan. Menurut Presiden Jokowi, terdapat peluang investasi yang luas bagi para investor di beberapa sektor di IKN. Terakhir, dalam sektor pendidikan dan kesehatan, Presiden Jokowi meyakini bahwa potensi investasi bagi para investor juga sangat tinggi.
Dengan potensi yang dimiliki Indonesia di berbagai sektor tersebut, Presiden Jokowi mengajak para investor untuk melihat dan memanfaatkan peluang investasi yang tersedia di Indonesia, yang merupakan mitra terbaik untuk berinvestasi di kawasan Asia Tenggara.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto; Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno; Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan; Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia; serta Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia, Siswo Pramono.
Baca Juga: Aksi Heroik Nelayan Selamatkan ABK Srilanka di Laut Lepas
Dari pihak Australia, turut hadir Menteri Perindustrian dan Ilmu Pengetahuan Australia, Ed Husic, dan Premier Australia Barat, Roger Hugh Cook.
Kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Australia ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas dan saling menguntungkan antara Indonesia dan Australia dalam bidang ekonomi serta meningkatkan hubungan antara kedua negara.***