Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Duta Besar Tri Tharyat, pada Pertemuan Tingkat Menteri GNB di Baku, Azerbaijan (Foto: Kemenlu RI)
Baku, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenlu RI, Indonesia mendorong Gerakan Non-Blok (GNB) untuk memperkuat persatuan dan bekerja sama memajukan kepentingan negara berkembang. Sebagai salah satu pendiri GNB, Indonesia siap memainkan peran aktif dalam mendorong kolaborasi negara-negara berkembang untuk mewujudkan tatanan global yang lebih adil. Demikian disampaikan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Duta Besar Tri Tharyat, dalam pernyataan nasional Indonesia pada Pertemuan Tingkat Menteri GNB di Baku, Azerbaijan, (05-06/07).
Dalam kesempatan tersebut, Indonesia juga menekankan pentingnya memperkuat semangat Dasasila Bandung sebagai landasan dan pedoman GNB, khususnya di tengah rivalitas geopolitik dunia saat ini.
“Sebagai pergerakan yang lahir dari perjuangan menentang penjajahan, GNB harus terus konsisten dalam mendorong perdamaian, keadilan, kesetaraan dan kolaborasi”, ujar Dubes Tri Tharyat.
Dalam kapasitas sebagai anggota Komite GNB untuk Palestina, Indonesia menekankan pentingnya momentum peringatan 75 tahun Nakba dan perhatian bagi situasi kemanusiaan di Palestina yang kian memburuk.
Baca Juga: Astana dan Nusantara Menjalin Kerjasama Sister City Pertama dalam Sejarah
“GNB harus bersatu dan melakukan berbagai upaya untuk bantu mewujudkan kemerdekaan Palestina”, tegas Dirjen Tri Tharyat.
Indonesia dalam kapasitas sebagai Ketua ASEAN juga telah menyampaikan pernyataan bersama ASEAN. ASEAN mendorong GNB untuk terus mengedepankan Dasasila Bandung, serta dialog dan kerja sama internasional untuk menghadapi berbagai tantangan global.
Sejumlah isu yang diangkat oleh negara-negara GNB dalam pertemuan antara lain terkait isu pembangunan, hak azasi manusia, perubahan iklim, pemulihan pasca COVID-19, serta berbagai perkembangan proses politik dan perdamaian di kawasan dan global, termasuk keprihatinan atas merebaknya Islamofobia.
Pertemuan berhasil mengesahkan Final Document, Baku Ministerial Declaration dan beberapa dokumen lainnya. Pertemuan juga memberikan rekomendasi positif atas permohonan bergabungnya Sudan Selatan sebagai anggota baru GNB. PTM GNB di Baku dihadiri negara-negara anggota GNB, pengamat (Observers), dan serta organisasi internasional terkait. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Dirjen Kerja Sama Multilateral dan terdiri dari perwakilan Ditjen KSM, PTRI New York dan KBRI Baku.
Baca Juga: Anak Muda Bersuara untuk Masa Depan Lingkungan yang Lebih Hijau
Azerbaijan akan melakukan serahterima keketuaan GNB kepada Uganda pada Konferensi Tingkat Tinggi GNB di Kampala, Uganda pada akhir Januari 2024. Indonesia merupakan salah satu negara pendiri GNB dan merupakan tuan rumah pelaksanaan Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 yang melahirkan Dasasila Bandung sebagai prinsip dasar dan cikal bakal pembentukan GNB pada tahun 1961.***