Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin (Foto: Pemkot Probolinggo)
Mayangan, serayunusantara.com – Melansir dari laman Pemkot Probolinggo, Pemerintah Kota Probolinggo terus mendorong tata kelola koperasi untuk meningkatkan peran dan daya saingnya di era modern. Salah satunya melalui kegiatan “Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Koperasi melalui Modernisasi Koperasi”. Diklat tersebut di gelar selama 3 hari mulai hari Senin-Rabu (10-12/7) di Ombas Caffe & Resto.
Dalam sambutannya, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan bahwa pengembangan modernisasi koperasi ini tidak hanya fokus pada pengelolaan kelembagaan saja, namun juga pada integrasi digital dengan memanfaatkan tekonologi informasi. Untuk itu wali kota berpesan agar koperasi harus terus berkarya dan berinovasi menghadapi dinamika zaman.
“Koperasi harus terus berinovasi melakukan terobosan, kolaborasi dan harus bisa menggandeng semua anggotanya untuk saling menguatkan, khususnya bagi pelaku usaha kecil menengah. Harapan saya dengan adanya kegiatan peningkatan kapasitas bagi pelaku usaha koperasi yang ada di wilayah Kota Probolinggo, melalui DKUMP untuk melakukan pembinaan-pembinaan, meng-upgrade informasi, memberikan advice perkembangan tentang arah digitaliasi modern,” ujarnya di depan perwakilan 45 pengurus koperasi di Kota Probolinggo itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan (DKUMP) Fitriawati mengungkapkan digitalisasi koperasi akan memberikan kemudahan dalam pelaporan keuangan. Menurutnya, pengelolaan keuangan akan lebih transparan dan akuntabel sehingga kepercayaan anggota koperasi akan meningkat.
Baca Juga: BMKG Imbau Warga Jatim Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi
“Selama ini kan koperasi di Kota Probolinggo ini masih manual, terutama dalam hal pelaporan keuangan, kita ingin kedepan koperasi bisa menjadi koperasi digital, sehingga bisa menjadi kepercayaan bagi anggota. Kalau semuanya sudah digital, mereka mau lihat keuangan koperasi itu kan bisa transparan, sehingga tidak menimbulkan kecurigaan, ada akuntabilitas di sini,” ungkapnya.
Selain itu, Fitriawati berharap kedepan, akan ada peningkatan skala koperasi ke sektor riil, “Koperasi itu tidak hanya bergerak di bidang simpan pinjam saja, kami ingin koperasi juga bergerak di bidang usaha dan anggotanya juga memiliki keinginan untuk menjadi UKM,” lanjutnya.
Diketahui, saat ini ada 166 koperasi aktif di Kota Probolinggo. Rencananya pembinaan akan terus dilakukan untuk mewujudkan digitalisasi koperasi.***