Kepala BPBD Kota Blitar Agus Suherli (kanan), bersama Sekda Kota Blitar Priyo Suhartono (kiri) dalam FGD masalah Kebencanaan di Lesehan President, Kota Blitar, Selasa (22/11/2022). (foto: dok. Pemkot Blitar)
Blitar, serayunusantara.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Blitar menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan menghadirkan para perempuan di Lesehan President, Kelurahan Sentul, Kota Blitar, Selasa,(22/11/2022).
Kepala BPBD Kota Blitar, Agus Suherli mengatakan, para perempuan harus mengetahui terkait masalah kebencanaan. Sehingga mereka mengetahui apa yang harus dilakukan apabila bencana datang.
“Saat mereka memiliki inisiatif tersendiri ketika suatu saat terjadi bencana, kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sangat kecil untuk terjadi,” kata Agus.
Agus menyebut, tingkat emosional perempuan lebih tinggi dibandingkan sifat inisiatifnya. Dengan demikian, perempuan lebih rentan apabila terjadi bencana dibandingkan yang lain.
“Saat bencana terjadi, perempuan harus mengambil langkah yang cepat dalam hal penanganannya. Jadi tidak mendahulukan perasaan panik, bingung dan emosional,” jelasnya.
Menurutnya, pihaknya masih memberikan pembekalan tentang kebencanaan kepada kaum perempuan terkait masalah bencana. Sementara untuk simulasi apabila bencana terjadi masih belum dilakukan.
“Perempuan merupakan orang yang selalu berada di rumah. Ketika terjadi bencana, merekalah orang pertama yang mengetahui dan merasakan,” tandasnya.
Agus berharap, para perempuan di Kota Blitar bisa bersikap secara tepat apabila bencana terjadi. Mereka juga harus bisa memberikan edukasi kepada masyarakat di sekitarnya.
“Perempuan ini harus bersikap secara tepat. Mereka punya peran penting dalam keluarga. Maka saya harapkan harus benar-benar paham apabila terjadi bencana,” pungkasnya. (adv/kmf/jun)